Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) memfokuskan diri pada program kesejahteraan pensiun.
Ketua Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) terpilih periode 2016-2019 Syafriyadi mengatakan besaran tunjangan pensiun untuk tiga kelompok itu berbeda.
"Saya tidak akan menyebutkan angkanya, tapi besaran pensiunan antara eks PNS, Perum, dan Perseroan itu berbeda. Kita SPKA ingin tunjangan pensiunan itu disetarakan, sama," katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (21/12/2016)
Syafriyadi mengaku selama tiga tahun ke depan akan memperbaiki kesejahteraan para pekerja saat aktif dan pensiun karena perusahaan sepur nasional itu kini diakui sebagai salah satu perusahaan terbaik di Tanah Air. Untuk itu, dia mengharapkan PT KAI pun memberikan tunjangan purnatugas yang terbaik pula.
"Besarnya tunjangan pensiunan ini bisa menjadi motivasi bagi mereka yang masih aktif. Agar saat masih aktif bekerja mereka semangat, begitu juga saat pensiun pun mereka tetap semangat. Jangan sampai pas pensiun, mereka tidak semangat," ungkapnya.
Syafriadi menilai tunjangan masa pensiun itu relatif tidak terlalu rendah. Namun, masih perlu beberapa perbaikan kejesejahteraan ke depan.
"Penghasilan yang didapatkan sewaktu aktif dan pensiuan itu terlalu jomplang. Ada ketidakseimbangan saat para pekerja aktif dan setelah mereka pensiun,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement