Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Natal dan Tahun Baru 2017, Beban Puncak Listrik Menurun

Natal dan Tahun Baru 2017, Beban Puncak Listrik Menurun Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Beban puncak malam menjelang Natal tahun 2016 diperkirakan sekitar 5.128 MW, turun dari beban puncak pada malam-malam biasanya yaitu sekitar 6.800 7.100 MW. Sedangkan pada malam tahun baru beban puncak diprediksi sebesar 5.372 MW. Beban Puncak Natal dan Tahun Baru diprediksi turun dibandingkan dengan Beban Puncak hari biasanya.

General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat (DJB), Iwan Purwana mengatakan lebih rendahnya beban puncak pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 itu karena pelanggan industri tidak beraktivitas.

"Beban puncak pada 2.momen itu lebih rendah daripada beban puncak kondisi normal, yaitu 6.800-7.100 MW," kata Iwan kepada wartawan di Bandung, Kamis (22/12/2016)

Kendati demikian, sambung Iwan,untuk menjaga keandalan listrik pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, pihaknya menyiapkan pasokan 10.300 MW. Sementara daya tertinggi di Jabar, seru Iwan, sebesar 13.006 MW.

"Insya Allah, pasokan aman," tegasnya.

Iwan menambahkan dalam menghadapi dua momen besar ini, pihaknya akan melakukan siaga pasokan listrik di 15 area di wilayah kerjanya dwngan menyiapkan sekitar 3.686 personel pelaksana teknik untuk menjaga keandalan pasokan listrik.

"Petugas tersebut didukung 434 kendaraan pelayanan teknik, 58 unit trafo mobile, 23 unit mobil crane, 10 unit mobil deteksi gangguan dan 87 unit genset berkapasitas 1 hingga? 100 kVA,"jelasnya.

Menurutnya, para personel dengan sarana penunjang tersebut, bersiaga untuk melakukan pemantauan khusus ke tempat-tempat ibadah maupun pusat-pusat keramaian selama 24 jam penuh untuk memastikan jaringan listrik tetap andal dan nyaman bagi para pelanggan. Setidaknya, pemantauan pasokan listrik secara intensif akan dilakukan di 582 titik yang tersebar di seluruh wilayah di Jawa Barat.

"Titik-titik tersebut terdiri dari objek vital seperti pusat keramaian, pemerintahan, rumah sakit, rumah ibadah, dan tempat wisata,"tambahnya.

Siaga Natal dan Tahun Baru tahun ini dilaksanakan sejak tanggal 23 Desember 2016 sampai dengan 1 Januari 2017. Ditegaskan Iwan, dalam periode tersebut, PLN tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik, kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan dan kondisi emergency, yakni keadaan yang apabila tidak dilakukan perbaikan akan membahayakan keselamatan pelanggan.

"Dalam periode itu kami tidak melakukan pekerjaan perbaikan yanng disebablan gangguan dan kondisi emergency termasuk yang membahayakan pelanggan,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: