Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Khofifah Klaim PKH Sudah 90 Persen

Menteri Khofifah Klaim PKH Sudah 90 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan capaian penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 2016 sudah mencapai 90 persen.

"Hingga penyaluran tahap ke empat PKH saat ini sudah mencapai 90 persen," kata Mensos di Jakarta, Minggu.

Mensos dalam penyaluran PKH di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan mengatakan, program tersebut akan terus dilanjutkan dan pada 2017 ditargetkan tiga juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan secara nontunai lewat perbankan. Total peserta PKH pada 2017 akan menjadi enam juta KPM.

Kabupaten Takalar mendapatkan penambahan jumlah penerima bantuan PKH sebanyak 2.824 KPM pada 2016. Total keseluruhan mencapai 6.351 KPM dengan adanya penambahan baru tersebut.

Mensos menjelaskan Desember 2016 merupakan pencairan bansos PKH tahap ke-4 melalui PT Pos senilai Rp7,8 miliar. Diharapkan dana ini bisa membantu ibu-ibu penerima manfaat untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan, pemenuhan gizi dan kebutuhan sehari- hari lainnya. Bantuan sosial PKH merupakan bansos bersyarat, karena penerima PKH mempunyai kewajiban antara lain menyekolahkan anaknya, melakukan imunisasi bagi balita dan ibu hamil dan memperbaiki gizi anak- anaknya. Kompleksnya permasalahan kemiskinan, pemerintah pusat berharap pemda juga membantu dan mendukung upaya pengentasan kemiskinan melalui APBD, khususnya untuk program PKH. Kabupaten Luwu Utara misalnya sudah menambah insentif buat pendamping sampai Rp1 juta per bulan selain biaya operasional lainnya. Ini patut diapresiasi, tandas Khofifah.

"Pengentasan kemiskinan perlu kerjasama antara pemerintah pusat dan pemda. Dengan kerjasama ini maka pengentasan kemiskinan bisa cepat terlaksana," tambah Khofifah. Selain PKH, warga Kabupaten Takalar menerima bantuan beras sejahtera senilai Rp23,4 miliar yang diperuntukkan bagi 17 ribu lebih keluarga.

"Beras yang diterima masyarakat kualitasnya harus baik dan tidak boleh yang berkutu. Saya selalu sempatkan cek di gudang Bulog keberadaan dan kualitas beras yang akan dibagikan kepada masyarakat," kata ketum Muslimat NU tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: