Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sebut Inflasi Jakarta Tahun Ini Bakal Lebih Tinggi

BI Sebut Inflasi Jakarta Tahun Ini Bakal Lebih Tinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia perwakilan Provinsi DKI Jakarta mencatat inflasi Desember 2016 sebesar 0,27%. Dengan begitu maka inflasi Jakarta tahun 2016 tercatat sebesar 2,37% (yoy), jauh lebih rendah daripada rata-rata lima tahun sebelumnya sebesar 5,93% (yoy) namun tanpa memperhitungkan tahun 2014. Bahkan inflasi Jakarta juga lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi nasional (3,02%, yoy).
?
Kendati begitu, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Doni P. Joewono menilai, inflasi pada tahun 2017 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2016.

"Memerhatikan pola perkembangan harga-harga terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar di Jakarta hingga Desember 2016, rencana kebijakan pemerintah ke depan serta prospek perekonomian domestik yang diprakirakan membaik, inflasi pada tahun 2017 diperkirakan lebih tinggi dari tahun 2016," ujar Doni di Jakarta, Selasa (3/1/2017).

Kenaikan itu, kata Doni, terutama dipicu oleh rencana pemerintah untuk mencabut subsidi listrik kelompok 900 VA secara bertahap pada pada tahun 2017. Pencabutan subsidi listrik tersebut tidak hanya berdampak pada naiknya tarif tenaga listrik, tetapi juga harga barang/jasa lainnya, terutama yang berasal dari industri rumahan, serta sewa dan kontrak rumah.

"Selain listrik, rencana kebijakan pemerintah dalam melakukan distribusi tertutup untuk LPG 3kg, dan tentu kebijakan lainnya seperti kenaikan UMP (upah minimum provinsi) tahun 2017, juga akan berkontribusi terhadap kenaikan inflasi tahun 2017," sebutnya.

Namun prospek ekonomi yang diperkirakan membaik, cenderung diikuti oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa, sehingga turut meningkatkan tekanan inflasi.
?
"Penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI dalam menentukan langkah-langkah strategis pengendalian inflasi terus ditingkatkan," paparnya.

Di sisi pangan, perluasan koordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan kerjasama antardaerah akan dilakukan, di samping terus mendorong peran BUMD di bidang pangan.

Di samping itu TPID juga akan melakukan penguatan fungsi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (Informasi Pangan Jakarta/IPJ) agar dapat berfungsi lebih optimal dalam menjangkar harga pangan di Jakarta.

"Untuk itu dukungan komitmen yang kuat dari berbagai pihak agar tercapai kestabilan inflasi yang mendorong pembangunan ekonomi DKI Jakarta secara keseluruhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: