Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) berencana untuk mengembangan aplikasi mobile yang terintegrasi dengan aplikasi data turnbackhoax.id untuk memerangi penyebaran berita bohong (hoax) yang tengah marak di Indonesia.
Ketua Umum Mastel Kristiono mengatakan bahwa selain literasi digital yang sangat dibutuhkan masyarakat, dari sisi teknologi juga harus didukung oleh teknologi.
"Konsep crowdsourcing tetap menjadi basis platform namun tidak dibatasi pada collecting berita saja tetapi juga pada framework pengujian beritanya," kata Kristiono dalam MoU tentang Peningkatan Literasi Digital bagi Masyarakat Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2017).
Menurut Mastel, selain butuh aplikasi masyarakat juga perlu menyentuh sumber persoalan selanjutnya, yaitu literasi baca yang rendah akibat dari pendidikan yang rendah. Karena itu, Kristiono berharap Mastel juga bisa memberikan tambahan pengetahuan dan peningkatan pendidikan di Indonesia.
Selain Mastel, Asosiasi Jasa Internet Indonesia (APJII) akan segera meluncurkan Dashboard Internet Bersama (bersih, selektif, dan aman) sehingga seluruh elemen pemerintah dan masyarakat dapat memberikan masukan tentang konten negatif.
"Dengan dashboard ini kelak setiap berita bohong yang dilaporkan akan langsung masuk ke dashboard instasi pemerintah yang berwenang," kata Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono.
Pada tahap selanjutnya, Henri menjelaskan pemblokiran setelah pengaduan di dashboard. Menurut Henri, hal tersebut menjadi kewenangan pemerintah. Sementara APJII dan juga Mastel adalah asosiasi yang akan berusaha independen, bukan pula perpanjangan tangan pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Teti Purwanti
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement