Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, BI Sumbar Perkirakan Pertumbuhan Capai 5,3 Persen

2017, BI Sumbar Perkirakan Pertumbuhan Capai 5,3 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Padang -

Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada 2017 mencapai 5,3 persen hingga 5,7 persen atau tumbuh moderat.

Walaupun struktur perekonomian Sumbar belum banyak mengalami perubahan namun ada harapan perbaikan kinerja beberapa komponen lapangan usaha, kata Kepala perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Kamis (12/1/2017).

Menurut dia dari sisi permintaan sumber pertumbuhan utama berasal dari pengeluaran ekspor dan investasu sejalan dengan proyeksi perbaikan harga komoditas internasional.

Keseriusan pemerintah untuk membenahi iklim investasi lewat paket kebijakan ekonomi mulai membuahkan hasil, katanya.

Sementara dari sisi penawaran lapangan usaha pertanian dan lapangan usaha perdagangan diproyeksikan masih menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Sumbar pada 2017.

"Ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam mendukung kedaulatan pangan dan sektor unggulan maritim serta meningkatnya daya beli masyarakat," kata dia.

Sementara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 persen hingga 5,7 persen.

"Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan APBD, mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Ia menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus segera mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar pada Januari 2017 proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.

Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga akan menggerakan perekonomian, ujarnya.

Kemudian, ia mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.

"Saya baru kembali dari Perth, Australia dan beberapa pihak tertarik untuk ikut berinvestasi di Sumbar terutama pada sektor pariwisata," katanya.

Ia menerangkan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.

Berikutnya cara yang paling efektif menggerakan pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggembangkan sektor pariwisata.

Ketika sektor pariwisata berkembang maka ekonomi masyarakat akan hidup, uang akan beredar karena pengunjung akan makan dan minum, berbelanja oleh-oleh hingga jasa sewa kendaraan, katanya.

Menurutnya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan juga akan menekan angka kemiskinan dan pengganguran karena fakta membuktikan daerah-daerah tujuan wisata seperti Bali dan Yogyakarta angka kemiskinannya relatif rendah.

Karena itu kepada pemerintah daerah mari perbaiki objek wisata yang ada, rangkul masyarakat setempat, kalau lokasi tersebut ramai masyarakat akan sejahtera, kata dia.

Ia menyampaikan pemerintah provinsi siap membantu daerah yang ingin mengembangkan pariwisata dengan kucuran dana dengan syarat harus serius. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: