Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris, Demi Beli Cabai Murah Warga Rela Berdesakkan

Miris, Demi Beli Cabai Murah Warga Rela Berdesakkan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Lebak -

Warga Kabupaten Lebak, Banten, mengantre dan berdesakan membeli cabai operasi pasar (OP) digelar pemerintah daerah pada lokasi hari bebas kendaraan (car free day) di Alun-alun Multatuli Rangkasbitung.

"Kami berharap pelaksanaan OP dapat menstabilkan harga cabai di pasaran," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu.

Pembeli cabai OP itu dominan kalangan ibu rumah tangga, setelah kegiatan berolahraga.

Tak ada pilihan pembeli cabai terpaksa mengantre bahkan tampak saling berdesakan. Harga ditetapkan jauh lebih murah dibandingkan di pasar bebas.

Saat ini, harga cabai merah pada sejumlah daerah di Kabupaten Lebak melonjak dipicu terbatas pasokan dari sentra penghasil cabai.

Keterbatasan cabai tersebut pengaruh anomali cuaca yang menyebabkan curah hujan tinggi berpeluang terjadi serangan hama pada tanaman cabai tersebut.

Pelaksanaan OP tersebut, selain menstabilkan harga di pasaran juga memutus mata rantai tata niaga usaha petani. Posisi harga pada tingkat distibutor tinggi mendorong pedagang pengecer menjual ke konsumen lebih tinggi lagi.

Posisi harga jual tingkat petani di sentranya jauh lebih rendah dibandingkan tingkat distributor dan pedagang pengecer di pasar bebas di kota itu.

Pemerintah daerah berkomitmen membantu petani agar bisa langsung bertemu konsumen cabai menawarkan hasil kebunnya dengan memanfaatkan kawasan hari bebas kendaraan di Alun-Alun Multatuli Rangkasbtung.

Selain itu, juga disediakan lokasi sama-sama mudah dijangkau petani dan konsumen berbentuk kios, di antaranya tak jauh dari kawasan Lampu Merah Jalan Hardiwinangun.

Bupati Lebak Iti Octavia menggulirkan program "Lebak Sejahtera" kegiatan itu satu wujud realisasi untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kami optimistis harga OP dapat membantu menekan posisi harga di pasaran," ujar Dede saat meninjau pelaksanaan OP di Alun-Alun Multatuli Rangkasbitung.

Menurut Dede, pelaksanaan OP cabai merah itu menghabiskan lima kuintal dengan harga relatif murah dan terjangkau masyarakat.

Harga cabai merah jenis keriting dijual Rp40.000 per kilogram dan cabai merah besar Rp32.000 per kilogram. Pada harga di pasar bebas berkisar Rp80.000 sampai 100.000 per kilogram.

Saat ini, sentra cabai di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Banjarsari, Cibeber, Malingping dan Cigemblong.

Ke depan menuju dan mendukung swasembada cabai, kata dia pemerintah daerah menggerakan penananman cabai di lahan pekarangan rumah.

Gerakan penanaman itu nantinya akan disebar bantuan pembibitan cabai kepada masyarakat.

"Kami akan menyalurkan bantuan tanaman cabai sebanyak 10.000 bibit.Tahun 2016 sudah mencapai 5.000 bibit," ujarnya sambil optimistis Lebak berswasembada cabai.

Ia mengatakan pihaknya juga akan memberdayakan penyuluh desa yang tersebar pada 340 desa di 28 kecamatan agar menggalakan budidaya tanaman cabai.

Pembudidayaan tanaman itu dapat dibantu melalui Dana Alokasi Desa (ADD), diyakini secara bertahap mampu memenuhi ketersedian cabai sekaligus peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dan P2WKSS desa untuk mengembangkan budidaya tanaman cabai.

"Kami berharap gerakan penanaman cabai itu dapat mendongkrak produksi juga peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.

Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku mereka merasa terbantu dengan adanya OP cabai yang dilaksanakan pemerintah daerah tersebut.

Saat ini, posisi harga cabai di pasaran cukup tinggi, sangat membebani uang belanja harian.

"Kami membeli harga cabai OP Rp40.000/Kg, tentu cukup meringankan ekonomi keluarga. Kami berharap OP terus dilaksanakan setiap pekan," kata Siti Samsiah (45) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: