Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau agar warga melaporkan kepada pemerintah jika mendapati penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang sesungguhnya tidak layak menerima bantuan itu karena tergolong mampu.
"Memang itu tugas Basuki-Djarot untuk melayani bapak ibu untuk meningkatkan kualitas manusia sumber daya manusia Jakarta," kata Djarot, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Dia menuturkan pelaporan itu dibutuhkan agar KJP diberikan kepada warga secara tepat sasaran sehingga mencapai tujuan dari pemberian bantuan itu, yakni menjangkau warga kurang mampu agar dapat memperoleh pendidikan gratis.
Djarot juga mengatakan warga tidak boleh menerima dua bantuan pendidikan sekaligus yakni KJP dan Kartu Indonesia Pintar. Jika sudah mendapatkan KJP maka tidak mengurus KIP juga karena pemerintah mendorong pemerataan pendidikan.
Untuk itu, perlu kerja sama warga untuk menyukseskan pendidikan dapat dijangkau masyarakat kurang mampu.
"Yang benar ga boleh 'double'. Yang lain ga dapat itu bahaya karena ini uangnya negara. Jangan double dong banyak yang lain yang belum dapat. Sumbernya sama dari uang negara," tuturnya.
Djarot mendapat laporan dari warga bahwa ada penerima KJP tapi sebenarnya dia mampu. "Tetangganya yang dapat KJP punya empat motor empat, rumah kontrakan. Itu ga boleh," ujarnya.
Bagi yang tergolong mampu diharapkan tidak mengurus KJP agar bantuan itu dapat dinikmati bagi yang kurang mampu.
"Kalau seperti ini tolong sampaikan ke kita diam-diam biar kita cek. Bisa nggak dicopot KJP-nya? Bisa," ujarnya.
Dia menuturkan jika ada warga kurang mampu yang saat ini tidak dapat KJP maka akan diperjuangkan untuk dapat KJP atau KIP.
"Kita ingin anak-anak kita semua meskipun tidak mampu nanti bisa jadi pintar jadi ga sampai cuma SMA bisa lanjut universitas," ujarnya.
Djarot menginginkan agar anak-anak kurang mampu yang juga generasi penerus bangsa memiliki akses kepada pendidikan untuk membekali mereka meraih masa depan cerah. "Anak-anak kita harus jadi lebih baik daripada orang tua supaya nanti bisa bantu orang tuanya," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement