Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Meski Meningkat, Inflasi Januari Masih Sesuai Sasaran

BI: Meski Meningkat, Inflasi Januari Masih Sesuai Sasaran Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, inflasi IHK bulan Januari 2017 tercatat sebesar 0,97% (mtm), lebih tinggi dari bulan lalu dan dibandingkan bulan Januari 2016 yang masing-masing sebesar 0,42% (mtm) dan 0,51%(mtm).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara mengatakan, kenaikan inflasi tersebut terutama disumbang oleh kelompok administered prices dan kelompok inti. Sementara itu, inflasi volatile food tercatat relatif rendah.

"(Namun) secara tahunan, inflasi IHK mencapai 3,49% (yoy) masih berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4%?1% (yoy)," ujar Tirta di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Lebih jauh katanya, inflasi administered prices pada bulan Januari 2017 mencapai 2,57% (mtm) atau 3,35% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya 0,97% (mtm) atau 0,21% (yoy).

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kenaikan tarif perpanjangan STNK, tarif listrik, dan Bahan Bakar Khusus (BBK). Kenaikan tarif listrik disebabkan oleh adanya tarif adjustment sejalan dengan pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi pada dua bulan sebelumnya, serta penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan daya 900 VA nonsubsidi. Sementara itu, kenaikan harga BBK seiring dengan peningkatan harga minyak dunia.

"Inflasi inti bulan Januari 2017 tercatat sebesar 0,56% (mtm) atau 3,35% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,23% (mtm) atau 3,07% (yoy)," paparnya.

Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok ini adalah tarif pulsa ponsel, sewa rumah, emas perhiasan, mobil, upah pembantu rumah tangga, nasi dengan lauk, dan kontrak rumah.

Tarif pulsa ponsel terpantau mengalami kenaikan sejak bulan September 2016. Sementara itu, tarif sewa rumah pada bulan ini lebih tinggi dibandingkan historisnya seiring dengan kenaikan tarif listrik.

Inflasi volatile food pada bulan Januari 2017 tercatat sebesar 0,67% (mtm) meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,47% (mtm). Inflasi ini terutama bersumber dari komoditas cabai rawit, ikan segar, daging ayam ras, dan beras.

"Peningkatan harga cabai rawit terutama disebabkan karena pasokan yang terbatas akibat tingginya curah hujan. Secara tahunan, inflasi volatile food mencapai sebesar 4,13% (yoy)," tandas Tirta.

Ke depan, inflasi akan tetap diarahkan berada pada sasaran inflasi 2017, yaitu 4?1%. Koordinasi kebijakan Pemerintah dan BI dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam menghadapi sejumlah risiko terkait penyesuaian administered prices sejalan dengan kebijakan lanjutan reformasi subsidi energi oleh Pemerintah, dan risiko kenaikan harga volatile food.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: