Terbebani Penurunan Nilai Aset, Divisi Film Sony Rugi US$1 Miliar
Raksasa elektronik asal Jepang, Sony Picture Intertainment Inc, mencatat kerugian penurunan nilai aset akibat penurunan penjualan DVD dan produk hiburan rumah.
Mengutip BBC di Jakarta, Kamis?(2/2/2017), divisi film Sony mengalami penurunan nilai aset sebesar 112 miliar yen (US$1 miliar) akibat dari percepatan penurunan pasar. Munculnya layanan online streaming telah memukul permintaan untuk media tradisional seperti DVD dan cakram blu-ray.
Baru-baru ini, divisi film Sony juga berjuang setelah mengalami kegagalan dalam film Ghostbusters versi wanita?yang diproduksinya. Alih-alih pria, Sony justru menempatkan empat wanita sebagai pemeran utama. Ini yang menurut media menjadi alasan mengapa Ghostbusters?yang dulu begitu dicintai kini justru begitu dibenci.
Perdebatan panjang nan dramatis terus mewarnai proses pembuatan film hingga akhirnya rilis 22 Juli 2016 lalu dan menjadikannya sebagai film kontroversial. Awal tahun ini, Sony telah memperingatkan bahwa divisi filmnya akan mengalami kerugian lebih besar.
Namun, perusahaan Jepang yang melaporkan hasil kuartal ketiga pada hari Kamis mendatang masih menilai apakah penurunan biaya akan mempengaruhi laba di masa depan. Sony pun berencana untuk mengimbangi kerugian dengan menjual saham dalam bisnis medis M3.
Kepala bisnis hiburan Sony, Michael Lynton, baru-baru ini mengumumkan ia akan mengundurkan diri pada Februari setelah lebih dari satu dekade bergabung di perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement