Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Aset Perbankan Sulsel Tembus Rp125,96 Triliun

BI: Aset Perbankan Sulsel Tembus Rp125,96 Triliun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, mengungkapkan aset perbankan di wilayahnya tumbuh 7,13 persen pada Desember 2016. Tercatat aset perbankan Sulsel menembus Rp125,96 triliun. Adapun dana pihak ketiga alias DPK yang dhimpun mencapai Rp82,4 triliun atau tumbuh 5,01 persen.

"Dengan capaian ini, fungsi intermediasi berjalan dengan baik," kata Wiwiek, saat merilis kinerja perbankan Sulsel di Makassar, Kamis, (2/2/2017).

Pertumbuhan aset perbankan Sulsel berbanding lurus dengan DPK. Menurut Wiwiek, semakin besarnya DPK didorong oleh pertumbuhan deposito dan tabungan, masing-masing 16,99 persen dan 6,59 persen. Adapun giro mengalami kontraksi sebesar -21,09 persen. Hal itu disebabkan penurunan giro sektor pemerintah. Namun, hal tersebut ditegaskan Wiwiek merupakan hal yang wajar pada akhir tahun mengingat pengeluaran pemerintah membengkak.

Lebih jauh, Wiwiek menerangkan pertumbuhan positif juga dicatat dari penyaluran kredit usaha rakyat alias KUR pada Desember 2016. Terjadi pertumbuhan 9,36 persen atau sebesar Rp103,89 triliun. Pertumbuhan kredit tertinggi dicatat oleh kredit konsumsi mencapai 15,92 persen, disusul modal kerja sebesar 8,77 persen. Sementara, kredit investasi diakuinya mengalami kontraksi -1,55 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, menurut Wiwiek, pertumbuhan kredit tertinggi dicatat jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 42,09 persen. Disusul perikanan (34,10 persen) serta pertanian, perburuan dan kehutanan (34,10 persen). Sedang, porsi kredit terbesar dicatat perdagangan besar dan eceran (27,96 persen), diikuti pengolahan (7,30 persen) dan konstruksi (6,45 persen).

Tidak seperti pertumbuhan perbankan konvensional yang terus melejit, Wiwiek menyebut perkembangan perbankan syariah tidak begitu menggembirakan. Kendati demikian, perbankan syariah terus bertumbuh, namun nilainya masih belum seberapa dengan perbankan konvensional.

"Pembiayaan syariah pada Desember tercatat Rp5,85 triliun atau tumbuh 2,94 persen. Itu tidak sebanding dengan perbankan konvensional yang mencatat Rp103,89 triliun."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: