PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan pada 2016 berhasil membukukan total aset sebesar Rp53,5 triliun atau tumbuh 46 persen dibandingkan 2015 sebesar Rp36,7 triliun.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (8/2/2017), menyebutkan pertumbuhan aset itu karena meningkatnya aktivitas konstruksi perseroan terutama di Jalan Tol Semarang-Solo dan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Hal itu, katanya, sejalan dengan strategi perseroan untuk mempercepat pembangunan jalan tol dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai Perseroan dalam jangka panjang.
Hingga 2016, perseroan telah mengoperasikan 593 km jalan tol dan ditargetkan menjadi 1.260 km pada akhir tahun 2019, atau berarti tumbuh dua kali lipat dari panjang jalan tol operasi pada saat ini. Untuk itu, pada 2017 ini perseroan menargetkan pengoperasian 235 km jalan tol baru yakni jalan tol Semarang-Solo (Bawen-Salatiga) sepanjang 17.50 km, Surabaya-Mojokerto (Sepanjang-Krian) sepanjang 15.50 km dan Gempol-Pasuruan sepanjang 20,5 km.
Kemudian, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Perbarakan-Sei Rampah) sepanjang 41.69 km, Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km beroperasi secara penuh dan Ngawi-Kertosono (Ngawi-Saradan) sepanjang 49.51 km. "Sepanjang 2016, perseroan juga menambah hak konsesi lima ruas jalan tol dengan total panjang jalan tol 288,27 km," katanya.
Lima ruas itu adalah jalan tol Semarang-Batang sepanjang 75 km, Pandaan-Malang 37,62 km, Manado-Bitung 39,9 km, Balikpapan-Samarinda 99,35 km dan Jakarta-Cikampek II Elevated 36,4 km. "Target kami, penambahan hak konsesi jalan tol baru sepanjang 740 km, hingga pada akhir 2019 perseroan memiliki hak konsesi sepanjang 2000 km," kata Heru.
Menyinggung kinerja perseroan 2016, Heru menyebutkan laba bersih tercapai Rp1,89 triliun atau tumbuh dari 2015 sebesar Rp1,47 triliun. Pencapaian itu karena pendapatan tol dan usaha lain sebesar Rp8,83 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan 2015 yaitu sebesar Rp7,63 triliun. "Dari total pendapatan Rp8,83 triliun itu terdiri tol murni Rp7,9 triliun dan usaha lain Rp905,6 miliar," kata Heru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement