Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra: Banyak KTP Ganda, Warga DKI Jakarta Harus Ikut Awasi Pilkada

Gerindra: Banyak KTP Ganda, Warga DKI Jakarta Harus Ikut Awasi Pilkada Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warga DKI Jakarta harus ikut mengawasi pegelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 15 Februari 2017 besok karena ada indikasi kecurangan terkait penemuan kartu tanda penduduk (KTP) ganda.

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menduga telah terjadi duplikasi KTP secara besar-besaran untuk melipatgandakan perolehan suara salah satu calon gubenur di Pilkada DKI Jakara.

"Warga DKI harus ikut mengawasi pilkada karena indikasi kecurangan akan sangat besar apalagi dengan ditemukan KTP ganda dalam jumlah besar dalam bentuk paket kiriman. Diduga, selain lewat kirim paket kargo, KTP ganda dan palsu tersebut dibawa dalam baggage dan hand of carry oleh penumpang pesawat," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Arief Poyuono meminta warga DKI Jakarta untuk mengawasi setiap pemilih yang akan mencoblos di tempat pemilihan suara (TPS).

"Karena itu, kami meminta warga DKI Jakarta harus mengawasi setiap pemilih di TPS masing-masing terhadap pemilih yang enggak jelas dan enggak pernah melihat si pemilih tinggal di sekitar TPS tempat warga yang tinggal dan biasa mencoblos di TPS tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan potensi kecurangan di Pilkada DKI Jakarta semakin besar dengan pengaktifan kembali Basuki Tjajaha Purnama (Ahok) sebagai gubernur, meski telah berstatus sebagai terdakwa. Ia mengatakan pengaktifan kembali Ahok sebagai gubernur sangat tidak lazim sehingga patut dicurigai ada skenario tertentu.

"Wong di Pilkada di mana pasangan petahananya tidak diaktifkan hingga masa pemilihan saja banyak kecurangan," ujarnya.

Disampaikan, pasangan petahana dan tim sukses untuk tidak menggunakan fasilitas negara dan melakukan penggalangan masyarakat dalam rangka memenangkan kontes Pilkada DKI Jakarta.

"Jangan coba-coba untuk melakukan kecurangan dalam Pilkada DKI Jakarta karena akan bisa meyebabkan kerusuhan pasca-pencoblosan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: