Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Penyebab Indonesia Jadi Surga bagi Peretas

Ini Penyebab Indonesia Jadi Surga bagi Peretas Pengguna smartphone dan laptop. | Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia telah menjadi surga bagi para penjahat cyber sejak tahun 2013 lalu. Tercatat,?Indonesia mendapat 42.000 serangan dunia maya per hari.

Technical Consultat PT Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan salah satu alasan Indonesia menjadi surga bagi peretas adalah kekurangsadaran masyarakat atas bahaya kejahatan cyber. Akibatnya, ia mengatakan masyarakat Indonesia tidak menyiapkan proteksi atas ancaman tersebut.

"Belum banyak yang tahu bahwa saat kita online semua gerak-gerik kita dapat diintip penjahat, lebih-lebih saat melakukan kegiatan finansial secara online: belanja online atau internet banking. Penjahat bisa menanam key logger dan membaca password kita dengan mudah jika komputer tidak diproteksi," katanya kepada Warta Ekonomi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (19/2/2017).

Yudhi Kukuh mengatakan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk?melakukan kampanye anti-kejahatan cyber bagi masyarakat terutama orang-tua agar anak-anak mereka terlindung dari kejahatan cyber.?Ia juga mengharapkan korporasi dan?seluruh lapisan masyarakat bersama-sama melakukan gerakan "Sadar Kejahatan Cyber".

"Produk hukum telah dibuat oleh pemerintah, harapan kami agar pemerintah bisa menyosialisasikan UU ITE tersebut serta melakukan penegakan hukum secara tegas," ujarnya.

ESET sebagai salah satu pengembang antimalware, imbuhnya, terus mengedukasi berbagai lapisan masyarakat yang aktif menggunakan perangkat untuk memastikan seluruh perangkat yang terhubung ke dalam jaringan sudah menggunakan antimalware.

"ESET berkomitmen untuk terus-menerus melakukan edukasi kepada masyarakat agar dapat menggunakan internet dengan nyaman dan aman," sebutnya.

Sebagaimana diketahui, peretasan menjadi masalah utama?di Indonesia bekalangan ini. Teranyar, kasus peretasan menimpa situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) pascapencoblosan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada)?serentak pada 15 Februari 2017 lalu.

Diberitakan, web KPU sempat hampir mengalami down?yang ditengarai karena aksi peretasan yang oleh banyak pihak dianggap sebagai serangan dari pihak luar negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: