Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Lesu, Investasi Emas Paling Aman

Ekonomi Lesu, Investasi Emas Paling Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagian masyarakat kini lebih memilih berinvestasi pada emas ketimbang jenis investasi lain. Investasi emas dinilai lebih menjanjikan karena harganya lebih stabil dan bahkan cenderung selalu naik.

Hal ini dikatakan Komisaris Utama PT Hartadinata Abadi Ferriyady Hartadinata dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (20/2/2017).

"Inilah keunggulan industri perhiasan emas. Jika industri lain mengalami pasang surut dalam kondisi ekonomi sedang lesu, industri perhiasan emas justru bisa bertumbuh positif. Emas menjadi pilihan untuk berinvestasi saat kondisi ekonomi melesu. Tapi, pada saat tengah membaik, orang membeli emas untuk lifestyle," kata Ferri.

Ia menambahkan bahwa sebagai sebuah perhiasan, selera menjadi salah satu tolak ukur. Selama kurang lebih 27 tahun, pihaknya telah membuktikan mampu memenuhi berbagai permintaan pasar dan memberikan nilai tambah kepada setiap pelanggan.

"Karena itu kualitas, desain, dan kepercayaan menjadi kunci utama keberhasilan di bisnis ini," tegasnya.

Ferri mengatakan kondisi ekonomi dalam negeri yang semakin membaik dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah menjadi alasan kuat pihaknya optimis terhadap keberlangsungan masa depan bisnis perhiasan emas.

"Indonesia merupakan salah satu pasar perhiasan emas terbaik. Sejak lama emas lekat dengan tradisi, kultur, dan derajat sosial masyarakat Indonesia. Jadi, kami yakin pasar perhiasan emas di dalam negeri terus bertumbuh," ujarnya.

Atas dasar keyakinan itu, lanjutnya, perusahaan menaikkan target penjualan emas menjadi 600 kg per bulan pada tahun 2017.

"Pada 2003 kami hanya melayani permintaan perhiasan emas sekitar 100-150 kg per bulan. Sejalan dengan bertumbuhnya pangsa pasar perhiasan emas di dalam negeri, kami mengalami pertumbuhan sebesar 20-25% setiap tahunnya. Namun, untuk tahun ini target kami tetap 20-30%," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: