Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Tegaskan Deportasi Warga Taiwan Disetujui Internasional

China Tegaskan Deportasi Warga Taiwan Disetujui Internasional Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Beijing -

China pada Rabu membela deportasi sejumlah warga Taiwan, yang terlibat dalam penipuan telekomunikasi luar negeri, karena mendapatkan persetujuan internasional, sementara Taiwan mengeluhkan keputusan Spanyol mendeportasi sekitar 200 orang.

Perkara Spanyol itu adalah yang terbaru melibatkan warga Taiwan di luar negeri, yang menjadi tersangka penipuan telekomunikasi terhadap China, yang dikumpulkan bersama dengan warga China dan dikirim ke China, yang membuat marah Taipei.

China memandang Taiwan sebagai provinsi membangkang dan harus dibawa kembali ke bawah kekuasaan pemerintah China daratan.

Pada tahun lalu, sejumlah warga Taiwan, yang diduga melakukan penipuan telekomunikasi dideportasi, terkadang secara paksa, kata pemerintah Taiwan, dari sejumlah negara, seperti, kenya, Kamboja dan Armenia, dikirimkan ke China.

Ketika ditanya mengenai kasus Spanyol, An Fengshan, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, mengatakan dalam jumpa pers bahwa keputusan itu diambil karena korban dan bukti terkait penipuan itu berada di China.

"Langkah itu mendapatkan persetujuan luas dari pihak kedua sisi Selat Taiwan dan komunitas internasional," kata dia.

Pemerintah Spanyol mengatakan pada Jumat mereka telah menyetujui pemulangan 269 orang "warga China" sebagai bagian dari penyelidikan terhadap jaringan penipuan internet yang beroperasi dari sejumlah kota di Spanyol, seperti Madrid dan Barcelona.

Sekitar 839 orang menjadi korban dan jumlah kerugian dikarenakan penipuan itu ditaksir sekitar 120 juta yuan atau sekitar 233 miliar rupiah, kementerian keadilan Spanyol mengatakan dalam pernyataan.

Kementerian luar Negeri Taiwan mengatakan sekitar 200 orang tersangka merupakan warga Taiwan dan mereka menyesalkan keputusan itu.

Pasukan nasionalis melarikan diri ke Taiwan setelah kalah dalam perang saudara melawan pihak komunis 1949 lalu dan China tidak pernah menyingkirkan opsi kekerasan untuk mengembalikan Taiwan kembali ke bawah kekuasaannya.

China semakin memperkecil wilayah internasional Taiwan sejak Tsai Ingwen terpilih menjadi pemimpin Taiwan pada tahun lalu. Dia diusung Partai Demokratik Progresif, yang condong ke kemerdekaan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: