Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gedung Putih Akui Tekan Direktur FBI Soal Kontak dengan Intelejen Rusia

Gedung Putih Akui Tekan Direktur FBI Soal Kontak dengan Intelejen Rusia Kredit Foto: Whitehouse.gov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gedung Putih mengakui bahwa kepala staf kepresidenan, Reince Priebus, meminta wakil direktur FBI untuk menyangkal artikel New York Times yang melaporkan dugaan keterkaitan seorang tokoh di lingkaran Trump dengan Moskow.
?
Priebus meminta wakil direktur FBI Andrew McCabe untuk membantah kabar tentang adanya komunikasi antara pejabat kampanye Trump dengan intelejen Rusia.
?
CNN melaporkan bahwa FBI menolak permintaan Gedung Putih, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung tentang terjadinya kontak antara seorang pembantu Trump dengan pihak Rusia. Menanggapi laporan CNN, Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer membantah berita tersebut.
?
"Kami tidak berusaha agar mereka membatalkan pemuatan laporan itu. Kami meminta mereka untuk mengungkapkan peristiwa sebenarnya," kata Spicer, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (27/2/2017).
?
Pekan lalu New York Times melaporkan bahwa badan-badan inteljen AS menyadap percakapan telepon antara anggota tim kampanye presiden Trump dengan agen intelijen Rusia tahun lalu saat masa kampanye pilpres.
?
Berita tersebut memicu kemarahan Presiden Donald Trump. Ia kemudian menumpahkan amarahnya terhadap 'pembocor' di FBI melalui akun Twitternya.
?
"FBI benar-benar tidak dapat menghentikan 'pembocor' keamanan nasional yang telah menyusup ke dalam pemerintah kita untuk waktu yang lama," kata Trump dalam akun Twitternya.
?
"Mereka bahkan tidak dapat menemukan para ?pembocor? di dalam FBI itu sendiri. Informasi rahasia diberikan kepada media, sesuatu yang bisa menimbulkan dampak luar biasa buruk terhadap AS. TEMUKAN (pembocor itu) SEKARANG."
?
Tak lama sesudah itu, pada acara Conservative Political Action Conference yang digelar Gedung Putih, Trump mengecam media yang menggunakan sumber-sumber anonim, yang katanya sering dikarang-karang.
?
"Mereka (media) seharusnya tidak diperbolehkan untuk menggunakan sumber-sumber kalau tidak memunculkan namanya. Pasanglah nama mereka di sana ," kata Trump dalam pidatonya.
?
Tapi para pengamat menunjukkan bahwa pada tahun 2012, Donald Trump melontarkan tuduhan palsu bahwa Presiden Barack Obama lahir di luar AS, dengan mengutip 'sumber yang sangat kredibel,' yang tak disebutkan namanya. Trump telah dirundung berbagai dugaan keterkaitan dengan Moskow sejak kampanye presiden.
?
Pekan lalu, ketika didesak mengenai hubungan dengan Moskow, Trump mengatakan "tidak ada orang yang dikenalnya" yang berbicara dengan pejabat intelijen Rusia selama kampanye.
?
Sementara itu, Partai Demokrat menganggap Priebus melanggar kebijakan yang membatasi komunikasi antara Gedung Putih dengan suatu proses penegakan hukum.
?
Anggota kongres dari Michigan, John Conyers, yang juga anggota Komite Kehakiman DPR, mengatakan bahwa Gedung Putih jelas tidak diizinkan untuk menekan FBI untuk membuat pernyataan publik tentang penyelidikan terkait presiden dan para penasihatnya. Hingga kini, FBI belum berkomentar secara terbuka pada laporan terakhir ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: