Kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang merupakan momentum untuk menjalin kerja sama bilateral. Namun, kerja sama tidak bisa melingkupi seluruh sektor. Salah satu sektor yang sulit dikerjasamakan Indonesia dan Arab Saudi yakni pertanian.
"Raja Salman atau Arab Saudi tidak akan pernah tertarik dengan pertanian," kata Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla seusai mengikuti Rapat Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Senin kemarin (27/2/2017).
Menurut JK-sapaan akrab Jusuf Kalla, investasi dari suatu negara mesti didukung oleh berbagai faktor di antaranya yakni pekerja atau sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta modal. Untuk bidang pertanian, Arab Saudi tidak memiliki teknologi maupun pekerja yang khusus mengawasi hal tersebut.
"Arab Saudi hanya mempunyai dana, tapi tidak mempunyai skill atau teknologi, apalagi orang untuk mengawasi pertanian. Berbeda dengan pertanian kita," ucap orang nomor dua di Indonesia tersebut.
Lebih jauh, JK belum membahas secara rinci mengenai rancangan kerja sama dengan Arab Saudi terkait kunjungan kenegaraan Raja Salman. Toh, semua itu baru akan dibahas saat Raja Salman tiba di Indonesia.
Sebelumnya, Wapres JK mengharapkan kunjungan Raja Salman membuka peluang untuk peningkatan kerja sama pada sektor nonmigas di antaranya yakni di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial.
Dalam kunjungan tersebut, Raja Salman membawa 1.500 orang, sepuluh menteri, dan 25 pangeran. Setelah itu, Raja Salman dan rombongan akan berlibur ke Bali pada tanggal 4-9 Maret 2017.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement