Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Sampaikan Pidato Pertama di Kongres AS

Trump Sampaikan Pidato Pertama di Kongres AS Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk pertama kalinya berpidato di hadapan Kongres. Pidato yang disebut State of the Union Address ini diberikan di awal tahun Presiden AS baru saja dilantik.

Salah satu tujuannya yaitu untuk memaparkan agenda kabinet dan pemerintahannya selama beberapa bulan ke depan. Dalam pidatonya, Trump tampaknya ingin memperbaiki kekacauan di awal pemerintahannya dengan membuka pintu untuk perbaikan kebijakan imigrasi dan bersumpah mengejar keringanan pajak untuk kelas menengah.

Trump yang dilantik pada tanggal 20 Januari tersebut tak henti membuat kebijakan yang kontroversial, sejak bulan pertama berkantor di Gedung Putih. Oleh sebab itu, banyak yang menduga pidato Trump di hadapan anggota Kongres nantinya akan berisi pernyataan untuk meredakan kekhawatiran dari para penasihat politik, warga AS, dan dunia secara keseluruhan mengenai kualitas kepemimpinannya.

Mengutip Reuters di Jakarta, Jumat (3/3/2017), beberapa poin pidato yang disampaikan Trump di hadapan kongres adalah tema-tema besar seperti masalah imigrasi, reformasi kesehatan, pajak, infrastruktur, serta pertahanan dan kebijakan luar negeri.

Mengenai imigrasi, Trump berjanji segera mengeluarkan kebijakan untuk mencegah pihak-pihak yang akan membahayakan AS. Ia menyatakan pemerintahnya telah bekerja untuk meningkatkan prosedur pemeriksaan. Sejak serangan 9/11, sebagian orang yang datang ke AS dihukum karena pelanggaran berkaitan dengan terorisme.

"Negara bersumpah tidak menjadi perlindungan bagi ekstremis," kata Trump.

Trump pun menegaskan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko akan segera dimulai, namun ia tidak menyinggung perihal anggaran.

Soal reformasi kesehatan, Trump meminta Kongres untuk mencabut dan mengganti Obamacare. Ia mengatakan reformasi harus menurunkan biaya kesehatan dan mengusulkan kredit pajak serta memperluas tabungan kesehatan.

"Reformasi hukum juga harus melindungi pasien dan dokter dari biaya yang tidak perlu yang dapat menaikkan harga asuransi," katanya.

Mengenai pajak, Trump bersumpah untuk mengurangi tarif pajak perusahaan sehingga membuat perusahaan AS lebih kompetitif secara global dan berjanji memberikan keringanan pajak "besar-besaran" untuk kelas menengah.

Selanjutnya, mengenai infrastruktur, Trump mengatakan akan meminta persetujuan Kongres untuk berinvestasi sebesar US$1 triliun pada sektor infrastruktur yang dibiayai melalui saluran publik dan swasta. Buy American?dan Hire American?akan menjadi panduannya.

Poin yang memicu kontroversi adalah rencananya terhadap pertahanan dan kebijakan luar negeri. Trump berjanji untuk menyampaikan persetujuan ke Kongres atas usulan pelipatgandaan anggaran pertahanan. Ia bersumpah untuk bekerja dengan sekutu AS, termasuk di dunia Islam, guna?menghancurkan Negara Islam (IS).

Namun yang menjadi pertentangan adalah peningkatan belanja militer tersebut akan dibiayai dari pemangkasan anggaran bidang lain, yakni sebesar 37 persen terhadap anggaran Departemen Luar Negeri dan badan bantuan pembangunan internasional AS (USAID).

Trump juga akan memberi dukungan untuk NATO, namun ia mengatakan mitra AS harus memenuhi kewajiban keuangan mereka. Ia juga menegaskan kembali aliansinya dengan Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: