Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gurauan Bom Dosen UNM Buat Penerbangan Garuda Tertunda 6 Jam

Gurauan Bom Dosen UNM Buat Penerbangan Garuda Tertunda 6 Jam Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Insiden gurauan bom kembali terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat, 3 Maret. Ironisnya, pelakunya adalah dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr Hisyam Ihsan. Imbas gurauan bom sang dosen, penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA-611 rute Makassar-Jakarta mengalami penundaan selama enam jam. Barang kargo juga batal diberangkatkan karena membutuhkan waktu lama untuk pemeriksaan.

Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, I Turah Aji Ari, membenarkan tertundanya penerbangan pesawat Garuda Indonesia selama enam jam imbas gurauan bom. "Harusnya pesawat itu berangkat pukul 06.20 Wita, tapi tertunda karena harus dilakukan pemeriksaan penumpang dan barang sesuai prosedur keamanan. Tadi pukul 12.2o Wita baru pesawat berangkat," kata Turah, saat dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (3/3/2017).

Pesawat Garuda Indonesia GA-611 rute Makassar-Jakarta memuat 209 penumpang. Rinciannya yakni 184 penumpang kelas ekonomi dan 25 penumpang kelas bisnis. Turah menyebut atas insiden tersebut, pihaknya membatalkan penerbangan Hisyam. Bahkan, keberangkatan lima rekan sang dosen turut dibatalkan.

Menurut Turah, gurauan bom Hisyam telah mengakibatkan gangguan dan kepanikan. Pihaknya terpaksa menurunkan seluruh penumpang dan barang dari pesawat yang akan lepas landas. "Terdapat 19 penumpang yang memutuskan pindah pesawat karena memang ada penundaan selama enam jam. Jadi yang jumlah penumpang yang terbang di pesawat Garuda Indonesia GA-611 hanya 184 penumpang," terang dia.

"Selama penundaan penerbangan, pihak maskapai memberikan voucher makan kepada penumpang," sambung Turah.

Turah mengakui insiden gurauan bom bukan kali pertama terjadi dan terus berulang. Padahal, pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait larangan gurauan atau candaan bom. Bahkan, ada sejumlah spanduk yang dibentangkan di sejumlah titik di Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Disinggung ihwal proses hukum atas insiden itu sudah diserahkan ke kepolisian.

Kepala Unit Reskrim Polsek Kawasan Bandara Hasanuddin Inspektur Dua Syarif Sikati, menuturkan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Hisyam atas gurauan bom di atas pesawat yang akan lepas landas. "Dosen itu masih kami mintai keterangan. Konsekuensi dari perbuatannya, penerbangan dosen itu ke Jakarta dibatalkan. Kepolisian dan pihak bandara juga meminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatannya," jelas Syarif.

Syarif menjelaskan kronologis insiden gurauan bom bermula saat para penumpang sibuk mengemasi barang masing-masing untuk dinaikkan ke atas kabin. Seorang pramugari mengangkat barang bawaan Hisyam ke atas kabin. Tiba-tiba dosen itu nyelutuk dengan dialek Makassar. "Hati-hati, itu barang berharga di dalamnya. Bukanji bom" sebut Syarif menirukan perkataan Hisyam.

Meski si dosen tidak langsung menyebutkan candaan ada bom, tetapi pramugari langsung melaporkan hal tersebut ke pilot Kapten Marzaini Anwar. Kejadian itu juga dilaporkan ke petugas keamanan Garuda Indonesia. Penumpang yang berjumlah 209 orang itu diturunkan, termasuk lima orang dari rombongan dosen yang rencananya berangkat ke Jakarta untuk kegiatan pelatihan. Semua barang juga diturunkan dari pesawat untuk sterilisasi.

Syarif menegaskan atas perbuataan Hisyam, proses hukum akan tetap dilanjutkan. Sang dosen terancam kurungan penjara maksimal satu tahun sesuai aturan UU Penerbangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: