Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jual Pangan Murah, Bulog Sulselbar Targetkan Pendirian 2.300 RPK

Jual Pangan Murah, Bulog Sulselbar Targetkan Pendirian 2.300 RPK Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Divisi Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Dindin Syamsuddin mengungkapkan pihaknya terus mendorong masyarakat untuk mendirikan Rumah Pangan Kita (RPK) di lingkungannya. Bulog Sulselbar menargetkan setidaknya bakal ada 2.300 RPK pada 2017. Keberadaan rumah pangan diyakini berdampak besar pada perekonomian masyarakat. Pasalnya, masyarakat akan lebih mudah dan murah dalam memperoleh pangan sehat dan berkualitas.

Dindin menuturkan tercatat 400 rumah pangan di Sulselbar yang didirikan pada awal 2017. Untuk mengejar target, Bulog Sulselbar mengoptimalkan karyawannya yang berjumlah ratusan dalam pembinaan.

"Kalau tiap karyawan Bulog bisa membina lima RPK kan sudah lumayan. Kami bahkan berusaha melebihi target 2.300 RPK pada tahun ini. Kami menginginkan di setiap desa yang mendapat jatah raskin setidaknya ada 1 RPK," kata Dindin kepada Warta Ekonomi di Makassar, Senin (6/3/2017).

Demi menggenjot pendirian RPK, Dindin ikut memberdayakan satpam maupun petugas kebersihan di lingkungannya. Dindin mendorong istri para anak buahnya itu untuk mendirikan rumah pangan yang hanya membutuhkan modal sekitar Rp1-2 juta. Toh, tidak ada persyaratan khusus, selain surat keterangan dari lurah dan KTP. Dindin juga mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi. "Dari situ kan bisa dapat tambahan pendapatan."

Dindin mengimbuhkan selain mampu memberdayakan masyarakat, RPK juga memastikan kestabilan harga pangan. Keberadaan rumah pangan disebutnya membuat pangan, khususnya beras, minyak dan gula, akan lebih mudah dan murah diperoleh. Dindin optimistis bila RPK telah tersedia secara merata di setiap sudut kota hingga desa, pemerintah tidak perlu lagi melakukan operasi pasar dalam mengendalikan harga pangan.

"Tidak lagi harus jauh ke pasar hanya untuk membeli satu atau dua jenis kebutuhan pokok. Kelebihan RPK yakni selain lebih mudah dijangkau, harganya pun lebih bersaing untuk bisa memastikan harga pangan stabil di pasaran. Kalau nantinya sudah banyak RPK, maka tidak perlu lagi dilakukan operasi pasar," pungkasnya.

Lebih jauh, Dindin mengatakan untuk memasok kebutuhan pokok ke RPK, pihaknya sudah menyiapkan diri jauh hari. Ia optimistis tidak ada permasalahan bila pun nantinya animo untuk mendirikan RPK melebih target. Dicontohkannya untuk beras saja, pihaknya memiliki cadangan sekitar 90 juta ton yang bisa menjamin kebutuhan beras masyarakat Sulsel selama tujuh bulan mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: