Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

GM Umumkan Penjualan Merek Opel dan Vauxhall

GM Umumkan Penjualan Merek Opel dan Vauxhall Kredit Foto: Reuters/Rebecca Cook
Warta Ekonomi, Jakarta -

General Motors (GM) akan mengumumkan penjualan unit operasi bisnis GM di Eropa, yang meliputi merek Opel dan Vauxhall ke perusahaan otomotif Prancis, PSA Group, pada Senin (6/3/17). PSA Group dijadwalkan untuk menggelar konferensi pers bersama GM pada Senin pagi di Paris.

Kedua perusahaan akan mengumumkan kesepakatan yang telah dicapai sebelum dimulainya pameran otomotif Geneva Motor Show, pada Selasa (7/3/17). International Geneva Motor Show merupakan sebuah pameran otomotif tahunan yang diselenggarakan di Jenewa dan merupakan barometer pameran otomotif dunia.

Pengambilalihan unit operasi bisnis GM di Eropa, telah memicu kekhawatiran di Inggris, bahwa PSA sebagai calon pemilik baru akan mengurangi tenaga kerja Vauxhall, yang mempekerjakan 4.500 karyawan di pabrik Vauxhall di Luton dan Ellesmere Port. Namun demikian, Menteri Bisnis Inggris Greg Clark, mengatakan bulan lalu bahwa tidak ada alasan bagi pekerja Vauxhall untuk takut akan kehilangan pekerjaan mereka.

"Kami memiliki pasar domestik yang sangat kuat dan Vauxhall memiliki pangsa besar itu. Hal itu telah diakui oleh PSA," kata Clark kepada anggota parlemen, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Membeli bisnis GM yang merugi di Eropa tersebut akan menggabungkan Opel, Vauxhall, dengan Peugeot, Citroen dan DS Automobiles, yang akan membuat PSA Group menjadi grup otomotif terbesar kedua di Eropa setelah Volkswagen, dengan penguasaan pasar sekitar 16,3 persen dari seluruh penjualan mobil di Eropa. PSA dan GM Eropa mencatat penjualan gabungan sebanyak 4,3 juta unit kendaraan pada tahun lalu dan membukukan pendapatan sebesar 71,6 miliar euro.

Kedua raksasa otomotif tersebut sudah berbagi beberapa produksi dan telah mengkonfirmasi pada bulan lalu bahwa kedua pihak tengah dalam pembicaraan. Opel berharap dapat kembali ke profitabilitas pada tahun 2016, namun penurunan nilai pound menyusul referendum Uni Eropa Juni lalu menyebabkan kerugian tahunan sebesar 257 juta euro.

Sebaliknya, meski menghadapi masalah serupa terkait penurunan pound, Ford Eropa berhasil membuat laba sebelum pajak pada tahun lalu. Opel telah gagal untuk meniru Ford atau PSA dalam mengurangi kelebihan kapasitas di pabrik-pabriknya. Operasi bisnis GM di Eropa telah membukukan kerugian selama 16 tahun berturut-turut dan hampir dijual pada tahun 2009 silam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: