Pengembang properti terkemuka PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham senilai total Rp73 miliar. Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti, mengatakan keputusan rencana pembagian dividen ini telah disetujui oleh seluruh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2017.
?RUPS menyetujui pembagian dividen sebesar Rp73 miliar, pembagian dividen ini mencerminkan 20 persen dari laba bersih PPRO pada tahun 2016 yang tercatat Rp365 miliar. Pembagian akan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2017," ujarnya, di Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Menurutnya, pembagian dividen ini merupakan komitmen dari PPRO untuk terus mengejar pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan dan menghasilkan laba yang dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham. Taufik menjelaskan pihaknya telah memenuhi janji kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan untuk menghasilkan kinerja yang positif.
Pada tahun 2016, kinerja PPRO sangat bagus dengan kenaikan laba bersih sebesar 20 persen secara year-on-year menjadi Rp365 miliar. Sementara pendapatan naik 42 persen menjadi Rp2,15 triliun pada tahun lalu. ?Pemasaran (presales) perseroan pada tahun lalu mencapai Rp2.49 Triliun atau tumbuh 25 persen dari perolehan pada tahun 2015. Pertumbuhan ini dikarenakan kami konsisten menyasar pasar kelas menengah,? kata Taufik.
Di sisi lain, dengan dukungan kas yang sangat kuat senilai Rp624,47 miliar, PPRO siap melanjutkan ekspansi proyek-proyeknya untuk memacu kinerja serta meningkatkan jumlah aset perseroan yang pada tahun lalu telah melonjak hampir dua kali lipat menjadi Rp8,83 triliun dari Rp5,32 triliun pada tahun 2015.
Aset perseroan konsisten tumbuh dalam tiga tahun terakhir, di mana pada tahun 2014 aset perseroan tercatat Rp2,81 triliun, tahun 2015 sebesar Rp5,32 triliun, sedangkan pada 2016 tercatat Rp8,83 triliun. Ekuitas pun meningkat dari Rp1,07 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp2,52 triliun pada tahun 2015 dan menjadi Rp2,97 triliun pada tahun lalu.
Keleluasaan untuk berekspansi juga ditopang oleh rasio lancar yang masih kuat di level 1,86 kali. Hal ini juga mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Pada tahun 2017 ini, PPRO menargetkan pendapatan pemasaran tumbuh 20 persen menjadi Rp2.99 triliun. Adapun, laba bersih juga ditargetkan naik 20 persen menjadi Rp438 miliar.
?Keberhasilan menjaga pertumbuhan kinerja dalam beberapa tahun terakhir merupakan buah dari konsistensi PPRO untuk menyasar pasar menengah dan atas yang jumlahnya di Indonesia terbilang sangat besar,? ujar Taufik. Untuk mengejar target tersebut, PPRO menyiapkan belanja modal sebesar Rp1,6 triliun yang akan dibiayai melalui kas internal dan juga rencana penerbitan saham baru melalui rights issue sebesar senilai Rp1,5 triliun.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement