Area Manager Communication & Relation Pertamina Region Sulawesi Hermansyah Y Nasroen mengungkapkan pihaknya tengah melakukan investigasi perihal ledakan tangki penampungan stasiun pengisian bahan bakar umum alias SPBU di Kabupaten Maros, Selasa (7/3/2017) malam.
Bersama kepolisian, Tim Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL) Pertamina Region Sulawesi sedang bekerja untuk mencari tahu penyebab pasti ledakan yang mengakibatkan delapan pekerja menjadi korban.
Hermansyah menuturkan pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan mengenai penyebab pasti ledakan mengingat investigasi masih berlangsung. Yang pasti, ledakan terjadi saat dilakukan pembersihan pada tangki penampungan BBM jenis premium.
"Bisa banyak kemungkinan penyebabnya. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh kepolisian dan Pertamina. Kami belum tahu berapa lama proses pemeriksaan berlangsung," kata Hermansyah saat dihubungi Warta Ekonomi di Makassar, Rabu (8/3/2017).
Hermansyah mengimbuhkan selain melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab ledakan, pihaknya juga menginspeksi tangki penampungan SPBU. Langkah itu mutlak dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang bila memang SPBU tersebut akan kembali beroperasi. Ia menyebut meski belum bisa menyimpulkan penyebab ledakan, tapi dapat dipastikan bahwa sumber ledakan berasal dari tangki penampungan saat proses pembersihan terjadi.
Atas kejadian naas tersebut, Hermansyah mengimbau pemilik SPBU dan para pengawas serta operator SPBU untuk senantiasa mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. SOP itu bisa berupa tata cara kerja operasional dan pelayanan, termasuk peralatan yang digunakan harus sesuai standar peruntukkannya.
Diketahui, dugaan awal pemicu ledakan adalah munculnya percikan api pada peralatan saat pembersihan tangki penampungan BBM jenis premium. Adapun, peralatan itu memang menggunakan aliran listrik.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengatakan ledakan tangki di SPBU Maros terjadi sekitar pukul 19.45 Wita. Dalam kejadian tersebut, delapan warga yang rata-rata merupakan pekerja SPBU menjadi korban. Mereka mengalami luka bakar dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Salewangang. Beberapa di antaranya yang lukanya terbilang parah dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Kota Makassar.
Dicky menjelaskan kronologi insiden ledakan di SPBU bermula saat pekerja membersihkan tangki penampungan BBM jenis premium. Tiba-tiba muncul percikan yang mengakibatkan ledakan dahsyat. Diduga, percikan api tersebut memang muncul dari alat pembersih yang digunakan pekerja SPBU. Dicky melanjutkan empat dari delapan korban dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo karena mengalami luka bakar yang parah dan butuh penanganan khusus.
Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, delapan korban ledakan tangki SPBU Patung Kuda di Maros yakni Abdul Razak (44), pembersih tabung premium; Riko Tandean (40), pembersih tabung premium; Jamaluddin (30), pengawas; A Makkulau (28), pengawas; Sunardi (18), operator; Firman (20), operator; Rizal (19), operator; dan Suardi (22), operator.
Ledakan pada tangki SPBU di Maros itu berlangsung seketika dan tidak sampai mengakibatkan kebakaran pada pompa pengisian bahan bakar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement