PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan dari 0,7% di 2015 menjadi 1,3% pada 2016. "Meski mengalami peningkatan, rasio tersebut masih berada di bawah rata-rata industri perbankan yang berada di level 2,9 persen," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (13/3/2017).
Ia menjelaskan, pada 2016, perseroan membentuk beban cadangan kredit bermasalah sebesar Rp4,5 triliun sehingga posisi cadangan kredit tercatat sebesar Rp12,5 triliun, naik 38,5% dibanding tahun sebelumnya. "Dengan demikian, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebear 229,4%," jelasnya.?
Sepanjang tahun lalu, BBCA mencatat penyaluran jumlah penyaluran kredit sebesar Rp416 triliun, naik 7,3% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan kredit tersebut ditopang peningkatan segmen korporasi dan konsumer.
Adapun, kredit korporasi BBCA tumbuh 9,6% menjadi Rp154,9 triliun dan kredit konsumer meningkat 9% menjadi Rp109,6 triliun pada 2016. Perseroan juga menyatakan mampu menjaga posisi permodalan dan likuiditas. Hal itu terlihat dari posisi Capital Adequacy Ratio/CAR yang sebesar 21,9% dan rasio kredit terhadap pendanaan (loan to funding ratio) sebesar 77,1% pada 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement