Pertamina tetap menyalurkan bahan bakar gas elpji bersubsidi kemasan 3 kg di Kota Batam, Bintan dan Tanjungpinang, meskipun telah mengeluarkan varian elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 kg.
"Tahun 2017 Pertamina tetap menyalurkan LPG 3 kg di wilayah yang telah melaksanakan konversi di Kepulauan Riau, yaitu Batam, Bintan dan Tanjung Pinang," Marketing Branch Manager Kepri Doni Indrawan di Batam, Kepri, Minggu.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian elpiji, maka peruntukan elpiji 3 kg hanya bagi sektor rumah tangga dan usaha mikro.
Pertamina sebagai badan usaha yang menyalurkan dan mendistribusikan, tetap melakukan tugasnya, sesuai kuota yang ditetapkan oleh kementerian ESDM.
Ia mengakui adanya rencana pemerintah untuk menerapkan distribusi subsidi elpiji 3 kg secara tertutup. Namun, belum dapat memastikan, apakah Batam menjadi daerah percontohan untuk kebijakan itu.
Sebagai perusahaan, kata dia, Pertamina siap mengikuti aturan yang dibuat regulator, pemerintah.
Pada 2016, Pertamina menyalurkan 42.771 metrik ton elpiji 3 kg di 3 kabupaten kota di Kepri, atau naik 8 persen dari tahun 2015 yang hanya 39.772 metrik ton.
Sementara itu, Pertamina secara resmi meluncurkan varian produk baru Bright Gas ukuran 5,5 kg di kota Batam.
Bright Gas 5,5 kg merupakan produk inovasi elpiji non subsidi Pertamina yang memiliki katup pengaman ganda (double spindle) sehingga 2 kali lebih aman.
Fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi hologram dan optical colour switch.
Bright Gas 5,5 kg turut melengkapi varian produk LPG Non Subsidi yang sudah ada sebelumnya di Batam, seperti Bright Gas 12 kg, Tabung Biru LPG 12 kg, Tabung 50 kg. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement