Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solidaritas untuk Petani Kendeng, Mahasiswa Makassar Desak Jokowi Turun Tangan

Solidaritas untuk Petani Kendeng, Mahasiswa Makassar Desak Jokowi Turun Tangan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Puluhan mahasiswa Makassar yang tergabung dalam 'Solidaritas untuk Petani Kendeng' menggelar aksi unjuk rasa menuntut pencabutan izin PT Semen Indonesia Tbk. Dalam aksinya, mahasiswa juga mendesak Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut yang telah merenggut nyawa seorang petani perempuan dari pegunungan Kendeng bernama Patmi (48).

"Kami mendesak pemerintahan Jokowi-JK untuk bersikap tegas dengan mencabut izin PT Semen Indonesia Tbk. Tuntutan petani Kendeng mesti direalisasikan karena untuk kepentingan rakyat juga. Jangan lagi ada kriminalisasi atas gerakan rakyat," kata jenderal lapangan aksi Ahmad Maulana dalam orasinya di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jalan Urip Sumihardjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, belum lama ini.

Menurut Maulana, pemerintahan Jokowi-JK tidak boleh menutup mata atas?tuntutan petani Kendeng yang bahkan rela menggelar aksi cor kaki sekitar seminggu di Jakarta. Tentu aksi tersebut dilakukan murni untuk memperjuangkan hak petani yang kian terancam dengan pembangunan pabrik Semen Indonesia di kawasan pegunungan Kendeng.

Maulana mengaku pihaknya sangat menyayangkan sikap pemerintahan Jokowi-JK maupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terkesan kurang peduli dengan aspirasi masyarakat.

"Sudah ada pejuang petani yang meninggal, tapi pemerintahan Jokowi-JK dan Ganjar terkesan tidak merasa bersalah," tutur dia.

Ia?menegaskan tidak adanya kepedulian dari pemerintahan Jokowi-JK dalam kasus ini bisa menjadi bukti pemerintah kurang menaruh atensi pada pertanian. Bahkan, memuluskan jalan pembangunan Semen Indonesia dikhawatirkan pihaknya akan menghancurkan sektor pertanian warga di sekitar pegunungan Kendeng.

"Padahal, pertanian adalah penopang hidup orang banyak. Tanpa pertanian, kita tidak akan hidup," tegas dia.

Pembangunan pabrik Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng, menurut Maulana, berpotensi besar merusak ekologis lingkungan dan kesuburan tanah. Tentu petani menolak pembangunan pabrik semen tersebut.

"Kami meminta adanya reformasi agraria. Hentikan segala bentuk perampasan tanah rakyat, khususnya petani Kendeng yang sedang berlangsung," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: