Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris Ingin Badan Intelijen Diberi Akses Pantau WhatsApp

Inggris Ingin Badan Intelijen Diberi Akses Pantau WhatsApp Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Dalam Negeri Inggris menyampaikan bahwa badan intelijen dan keamanan semestinya diberi akses ke layanan pesan terenkripsi seperti WhatsApp untuk mencegah dan menangkal potensi serangan teroris. Hal ini disampaikan Amber Rudd setelah terjadi serangan teror oleh Khalid Masood di London pada Rabu (22/3/2017) di Jembatan Westminter dan kompleks parlemen di London, yang menewaskan lima orang, termasuk pelaku.

Diyakini bahwa Masood melakukan komunikasi melalui WhatsApp dua menit sebelum melancarkan serangan pada pukul 14.40. "Mestinya tak ada tempat yang bisa dipakai oleh teroris untuk bersembunyi. Kita harus memastikan WhatsApp dan layanan-layanan serupa lainnya tidak bisa dimanfaatkan sebagai jalur komunikasi rahasia oleh para teroris," kata Rudd dalam wawancara dengan BBC One, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Dalam situasi-situasi tertentu, badan-badan intelijen harus bisa mengakses pesan yang dikirim melalui WhatsApp." Semua pesan di WhatsApp terenkripsi, yang berarti pesan-pesan ini tak terbaca jika diretas oleh pihak-pihak lain.

Dengan begitu, kalau pun polisi bisa mengakses atau menyadap pesan-pesan Masood di WhatsApp, polisi bisa jadi tidak bisa menduga apa yang tengah dikomunikasikan oleh Masood. Amber Rudd berencana akan menemui sejumlah perusahaan teknologi pekan ini.

Sementara itu, Ketua Partai Buruh yang beroposisi, Jeremy Corbyn, mengatakan kewenangan yang dimiliki pemerintah 'sudah sangat besar' dan menambahkan harus ada keseimbangan antara 'hak untuk tahu' dan 'hak privasi' yang dimiliki warga negara.

Juru bicara WhatsApp mengatakan pihaknya mengecam serangan di London dan siap bekerja sama jika dilakukan investigasi atas kasus ini. WhatsApp yang merupakan perusahaan milik Facebook, mengatakan sangat penting untuk melindungi kerahasiaan komunikasi di antara para pengguna.

Ini bukan kali pertama pemerintah atau aparat keamanan ingin mengakses layanan komunikasi terenkripsi. Sebelumnya, Apple pernah diminta aparat keamanan menyediakan akses untuk membuka iPhone milik tersangka pelaku penembakan di Amerika Serikat. CEO Apple Tim Cook, mengatakan "keliru kalau pemerintah memaksa Apple menyediakan akses tersebut."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: