Pendiri Maarif Institute Syafii Maarif mengatakan Pilkada DKI Jakarta menguras tenaga padahal seharusnya segala daya dan upaya bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang lebih besar.
"Pilkada DKI ini menguras tenaga apalagi dikaitkan dengan penistaan agama jangan korbankan bangsa untuk DKI ini," kata Syafii dalam orasi kebudayaan HUT Mizan ke-34 di Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Dia juga menyayangkan terjadi polarisasi berlebihan di tengah masyarakat. Setiap pihak yang menyebut tidak terjadi penistaan dalam pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pulau Seribu justru dihujat habis-habisan.
Syafii mengatakan dirinya tidak berupaya membela Ahok hanya saja dia memiliki pandangan lain terkait video Ahok yang menjadi alat bukti kasus dugaan penistaan agama.
"Saya tidak sedang membela. Tapi dari 13 detik video itu saya tidak temukan unsur menista," kata dia.
Perlahan tapi pasti, kata dia masyarakat lupa untuk mengurus bangsa yang memiliki persoalan banyak atau bukan melulu soal penistaan agama.
Bahkan, kata dia energi bangsa kini banyak tersita untuk berpolemik di media sosial.
Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, masyarakat dunia maya Indonesia terjebak untuk mengkafir-kafirkan golongan lainnya hanya karena berbeda sikap terkait kasus dugaan penistaan agama.
"Di medsos sudah kafir-kafirkan. Itu sedang apa? Orang sudah jadi Tuhan. Peran Tuhan diambil manusia," kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement