Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan akan meminta kepada Presiden RI untuk melakukan rekrutmen ulang bila 14 calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) yang disampaikannya tidak sesuai kompetensi yang dibutuhkan OJK.
Sebagaimana diketahui, rencananya DPR akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and propert test kepada 14 calon tersebut mulai pertengahan April 2017. Setelah itu pada 21 Juli 2017 DPR akan memutuskan 7 orang yang berhasil lolos fit and proper test.
Anggota Komisi XI DPR Donny Imam Priambodo mengatakan, nanti pihaknya akan melihat semua calon yang dipilih Panitia Seleksi (Pansel) DK OJK pimpinan Sri Mulyani Indrawati apakah sudah sesuai kompetensi dan kebutuhan OJK.
"Tetapi kita akan melihat juga apakah semua dr 14 itu kemudian kita ambil 7 semuanya sudah sesuai kriteria yang diperlukan OJK. Kalau tidak (sesuai) mungkin kita akan minta presiden untuk kembali melakukan rekrutmen baru," ujar Donny di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2017).
Menurutnya, calon pimpinan OJK wajib memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan lembaga tersebut. Apalagi katanya, sektor perbankan tengah menghadapi banyak tantangan seperti meningkatnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).
Sekarang apakah kita harus menerima semua. Kalau kita terima semua ya DPR sebagai lembaga stempel dong gitu aja. Kita harapkan kita akan terima tapi kalau fit and proper test kami berbeda pandangan dengan pansel DK OJK ya kita akan godok ulang. kita akan minta presiden untuk melakukan pemilihan ulang dan itu di uu juga dibenarkan bukan istilahnya endorsement," jelas Donny.
Selain itu, dia juga akan mengkaji hasil seleksi Pansel DK OJK yang hanya meloloskan satu orang petahana saja. Padahal anggota DK OJK selama ini telah membangun fondasi OJK dengan cukup baik. Seperti diketahui, dari 14 nama calon DK OJK yang disampaikan Presiden, hanya Nurhaida satu-satunya calon petahana yang lolos seleksi. Sementara 6 petahana lainnya telah digugurkan Pansel DK OJK.
"Nanti akan kita lihat apakah kompetensi mereka semua sesuai kriteria yang diperlukan OJK. Karena kita lihat sendiri dengan situasi NPL bank sekarang meningkat apakah iya lalu hanya tersisa satu orang petahana (bisa hadapi tantangan). Ini juga menjadi kajian kita," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement