Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Forextime: Inflasi Melambat, BI Kemungkinan Tahan Suku Bunga

Forextime: Inflasi Melambat, BI Kemungkinan Tahan Suku Bunga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis Forextime, Lukman Otunuga memandang, harga konsumen di Indonesia tumbuh dengan laju yang jauh lebih lambat dari perkiraan di bulan Maret dengan inflasi turun menjadi -0.02 persen karena penurunan harga pangan.?

Menurutnya, dengan perlambatan harga konsumen yang drastis, Bank Indonesia mungkin terdorong untuk mempertahankan suku bunga yang rendah untuk lebih lama lagi. Perhatian investor akan tertuju pada laporan keyakinan konsumen yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Kamis ini yang mungkin memberi informasi tambahan mengenai keadaan ekonomi Indonesia.?

"Peningkatan keyakinan konsumen dapat mendukung sentimen investor dan memperkuat Indeks Harga Saham Gabungan," ujarnya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa (4/4/2017). Sementara itu, terkait saham global mengalami sedikit peningkatan di hari Senin karena investor meninjau kembali kesehatan ekonomi global dan sejumlah topik utama pasar untuk kuartal kedua 2017.

Walaupun nuansa kewaspadaan terasa secara umum di pekan yang penuh data ini, saham Asia tetap kuat dan sebagian besarnya memasuki teritori hijau. Meski selera risiko yang agak membaik telah mendukung saham Eropa, peningkatan di Wall Street mungkin terbatas apabila peserta pasar memutuskan untuk berhati-hati terlebih dahulu. Perhatian akan tertuju pada rapat Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping yang mungkin dapat dianggap sebagai peristiwa berisiko.?

"Komplikasi atau ketegangan dalam rapat ini dapat memicu penghindaran risiko dan menekan pasar saham serta meningkatkan ketertarikan pada aset safe haven," terangnya.?

Adapun, USD memasuki kuartal kedua 2017 dengan kuat. Mata uang ini melejit menuju 100.60 karena sentimen positif terhadap ekonomi AS. Walaupun momentum naik yang telah meningkatkan harga kembali di atas level psikologis 100.00 ini jelas mengesankan, tapi kita harus mempertanyakan apakah reli ini dapat bertahan. Ekspektasi tentang jadwal kenaikan suku bunga AS sangat memengaruhi USD. Investor sangat mengharapkan kejelasan tentang kapan suku bunga akan ditingkatkan lagi.?

Walaupun USD dapat menguat karena meningkatnya keyakinan terhadap ekonomi AS, peserta pasar tetap waspada terhadap langkah proteksionisme Trump dan kemungkinan bahwa kebijakan Trump yang mengguncang pasar tidak berhasil memenuhi ekspektasi.

"USD sedang menghadapi tarik-menarik antara Fed dan Trump tanpa kejelasan tentang pihak mana yang akan dapat mendominasi. Untuk hari ini, data PMI manufaktur ISM yang positif dapat mendorong investor bullish untuk mengantarkan Indeks Dolar kembali ke atas 100.60," ucapnya.?

Selain itu, GBPUSD diperdagangkan secara tak menentu, volatil, dan terikat rentang sejak pengaktifan resmi Pasal 50 pekan lalu dengan resistance di sekitar 1.2570 dan support di 1.2370. Uni Eropa telah mengumumkan rancangan panduan tentang hubungan dengan Inggris Raya pasca Brexit, sehingga investor kini menantikan langkah penting berikutnya.

Sepertinya Uni Eropa mungkin akan mengambil langkah tegas dalam negosiasi, terutama setelah menolak jadwal Brexit Theresa May dan meminta penyelesaian perpisahan sebelum berkenan mendiskusikan kesepakatan perdagangan apa pun di masa mendatang. Karena ketidakpastian Brexit masih terus menyelimuti, GBP berpotensi semakin melemah.?

"Apabila investor bearish berhasil mengantarkan GBPUSD ke bawah 1.2370, maka pasangan mata uang ini dapat terus melemah menuju 1.2200. Sebaliknya, breakout di atas 1.2570 dapat memicu peningkatan menuju 1.2650," jelasnya.?

EURUSD mengalami tekanan jual di hari Senin karena ketidakpastian politik di Eropa menjadi dasar bagi penjual untuk menyerang. Dengan semakin rendahnya optimisme peningkatan suku bunga ECB, EURUSD dapat semakin tergelincir jauh lebih rendah lagi. Penolakan pekan lalu dari resistance 1.0900 telah memberi peluang bagi bears untuk menggelar aksi jual berulang kali.?

"Dari sudut pandang teknikal, level support sebelumnya 1.0700 dapat berubah menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju 1.0500," tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: