Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICC Dorong Bisnis Trade Finance

ICC Dorong Bisnis Trade Finance Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi Global Non-Pemerintah, International Chamber of Commerce (ICC) melalui ICC Banking Comission mendorong metode pembayaran dengan menggunakan metode letter of credit (LC) di kawasan Asia. Hal itu dilakukan mengingat berdasarkan survei yang dilakukan ICC bersama dengan Society for Worldwide Interbank Financial Telecomunication (SWIFT) pada tahun fiskal 2015, porsi tertinggi dalam mekanisme pembayaran yang menggunakan LC berada di Asia Pacifik, sebanyak 72% untuk import dan 76% untuk eksport.?

Presiden ICC Indonesia, Ilham Akbar Habibie mengatakan pada tahun 2015 itu ada lima negara yang mengalami peningkatan penggunaan LC untuk export. Negara seperti Indonesia, India, Bangladesh, Jepang, dan UAE masuk dalam jajaran pertumbuhan pengguna LC tertinggi. ICC Banking Comission selalu melakukan upaya berkesinambungan untuk melancarkan arus transaksi perdagangan internasional, sehingga perbedaan penafsiran atas dokumen pembayaran dapat dikurangi.?

"Digilatization of trade finance juga menjadi salah satu topik yang dikaji. Fokusnya terletak pada potensi untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan dalam proses pembayaran, sekaligus memberikan kesempatan bank untuk dapat melayani lebih banyak sektor UKM sebagai stimulasi perdagangan," katanya saat acara Annual Meeting ICC Banking Comission di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Lebih lanjut dirinya mengatakan melalui konferensi internasional tersebut, pelaku usaha dapat mengambil banyak manfaat. Dengan semakin meningkatnya pemahaman maka para pelaku usaha akan semakin berperan dalam menurunkan potensi risiko dalam transaksi internasional.

Sementara itu Chair Banking Commissi ICC Indonesia, Herry Hykmanto menambahkan saat ini menurut data ICC Indonesia, baru terdapat 270 orang di Indonesia sebagai pemegang sertifikasi internasonal di bidang trade & Guarantee. Jumlah ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan China dan India yang memiliki lebih dari 7.000 orang pemegang sertifikasi perdagangan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: