Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran BPNT di Padang Belum Maksimal

Penyaluran BPNT di Padang Belum Maksimal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Padang -

Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Padang, Sumatra Barat belum maksimal karena tidak semua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah memiliki kartu (voucher) tanda penerima.

"Kami baru bisa menyalurkan untuk 7.000 KPM, karena baru sebanyak itu yang telah memiliki kartu penerima BPNT di Padang," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumbar, Benhur Ngkaimi di Padang, Sabtu (8/4/2017).

Ia mengaku tidak mengetahui persoalan hingga belum semua KPM yang mendapatkan voucher. Namun dalam waktu dekat, menurutnya, Bulog akan merembukkan hal tersebut dengan pihak terkait.

"Harusnya sekarang beras dan gula BPNT ini sudah disalurkan, setidaknya untuk kebutuhan Januari dan Februari. Namun sekarang belum terealisasi. Akibatnya gudang Bulog menjadi penuh. Jika hal itu terus berlanjut, penambahan pasokan stok beras Bulog bisa terganggu," tambahnya.

Ia berharap BPNT untuk 27.427 KPM di Padang, setidaknya untuk Januari dan Februari 2017 bisa segera disalurkan agar gudang Bulog bisa sedikit lebih lega.

Menurut benhur, pada 2017 Bulog melalui Rumah Pangan Kita (RPK) bekerja sama dengan BRILink di Kota Padang menyiapkan 40 unit untuk menerima penukaran voucher Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan komoditas beras dan gula dari KPM.

"RPK dan BRILink ini sudah siap melayani. Sebarannya juga sudah ada pada seluruh kecamatan di Kota, Padang," ujar dia. Menurutnya, jumlah RPK itu memang belum ideal dan akan terus ditingkatkan jumlahnya pada tahun yang akan datang agar pelayanan pada masyarakat bisa lebih maksimal.

"Setidaknya pada 2018 ada 100 unit RPK yang telah terhubung dengan BRILink untuk program BPNT," katanya. Ia menerangkan, awalnya komoditas yang bisa ditukarkan menggunakan voucher BPNT itu ada beberapa jenis, namun realisasi untuk tahap awal hanya khusus untuk beras dan gula saja.

Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi Sumbar, Heri Nofriadi mengatakan untuk program BPNT di provinsi itu, baru Kota Padang yang melaksanakan. "Padang sebagai percontohan. Mungkin tahun depan akan bertambah dengan kabupaten dan kota lain," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: