Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Gubernur Sulawesi Selatan?Syahrul Yasin Limpo menyinggung pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 yang kontra-produktif. Pasalnya, dalam tahapan pesta demokrasi di ibu kota negara tersebut terkesan lebih banyak menjelek-jelekkan antar-kandidat. Harusnya, Pilgub DKI Jakarta menjadi pembelajaran politik yang penuh kedewasaan dan bermuara pada kesejahteraan rakyat. Syahrul juga heran dengan pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta yang terkesan berdampak ke daerah lain.
"Pilkada di DKI, kok kita yang sibuk di seluruh Indonesia. Lebih banyak isu-isu politik yang menjelek-jelekkan dibandingkan upaya memberdayakan ekonomi," kata Syahrul di sela acara Sosialisasi Pasar Modal Sebagai Sumber Pendanaan bagi Pengembangan Industri di Daerah di Makassar, Selasa (11/4/2017).
Menurut Syahrul, untuk membangun Indonesia, sudah saatnya bagi seluruh bangsa, khususnya para pemimpin untuk tidak sekadar berbicara politik dan memperebutkan kekuasaan. Bila terus berbicara mengenai politik dan kekuasan maka sulit bagi Indonesia mengejar ketertinggalan dari pelbagai negara di dunia, khususnya di Asia Tenggara.
"Jangan lagi cuma bicara politik dan kekuasaan. Tapi, bagaimana cara menjamin rakyat hidup dengan baik," tegasnya.
Perekonomian Indonesia sendiri, menurut Syahrul, sebenarnya cukup bagus di tengah ketidakpastian ekonomi global. Toh, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat tiga, di bawah China dan India. Tinggal bagaimana mengoptimalkan segala sumber daya manusia dan alam yang sangat kaya agar kelak Indonesia bisa menjelma menjadi negara maju, menggeser China yang kini semakin menggeliat.
Dalam kesempatan tersebut, Syahrul juga mengingatkan kepada para aparatur pemerintahan dan pengusaha daerah untuk mengoptimalkan sumber daya alam. Jangan sampai, kata Syahrul, potensi sumber daya alam Indonesia, seperti tambang, malah digarap oleh investor asing. Bila itu terjadi, lahan-lahan subur di Tanah Air kelak akan menjadi ghost city alias kota hantu.
"Saya khawatir jadi ghost city. Jangan sampai itu terjadi. Jangan biarkan orang asing dari luar memainkan peran besar, termasuk terkait tambang-tambang yang ada. Kalau semunya (dikuasai) orang asing, lalu harganya dimainkan maka kita tidak berdaya," beber mantan Bupati Gowa dua periode tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement