Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan?Wiwiek Sisto Widayat mengungkapkan transaksi nontunai di wilayahnya mengalami penurunan pada Februari 2017. Tercatat, nilai transaksi via kliring Rp4,31 triliun alias merosot 21,16 persen dibandingkan Januari 2017. Bila dibandingkan dengan nilai transaksi nontunai pada Februari 2016, penurunannya tercatat menembus 28,58 persen.
"Untuk transaksi nontunai melalui kliring memang menurun pada Februari 2017. Tidak hanya transaksi nontunai melalui kliring, volume transaksi kliring juga mengalami penurunan 13,85 persen. Tercatat transaksi kliring hanya sekitar 97 ribu lembar," kata Wiwiek di Makassar, Rabu (12/4/2017).
Menurut Wiwiek, penurunan nilai transaksi nontunai via kliring lebih disebabkan faktor seasonal dan diharapkan kembali menggeliat pada bulan-bulan berikutnya. BI sendiri bersama instansi pemerintah lainnya terus menggenjot transaksi nontunai melalui Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). Gerakan itu diwujudkan dalam bentuk sosialisasi penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) ke kampus dan pesantren serta meluncurkan program e-Infaq alias sedekah nontunai.
Berdasarkan data yang dihimpun Warta Ekonomi, transaksi nontunai melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada 2016 menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Tercatat transaksinya menembus Rp68,89 triliun. Sepanjang 2016 jumlah warkat melonjak menjadi 1.371.826 lembar dari sebelumnya 1.110.142 lembar. Khusus Desember 2016, transaksi tunai tumbuh 3,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan nominal Rp5,47 triliun.
Wiwiek mengimbuhkan penurunan juga terjadi pada cash in-flow uang kartal ke kas BI pada Februari 2017. Penurunannya terbilang signifikan mencapai 56,88 persen dari Rp2,58 triliun pada Januari menjadi Rp1,11 triliun pada Februari.
"Penurunan itu merupakan arus balik uang kartal pasca-libur Natal dan Tahun Baru," ucap dia.
Sebaliknya, cash out-flow uang kartal ke kas BI mengalami peningkatan sebesar 28,19 persen. Tercatat pada Januari 2017, cash out-flow berkisar Rp253,12 triliun dan naik menjadi Rp324,46 triliun pada Februari 2017.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement