Bagaimanakah Anda saat membeli asuransi jiwa? Apakah Anda termasuk orang yang bertanya, "apa yang saya dapatkan dengan kemampuan saya membayar premi sekian rupiah per bulan?" Jika seperti itu maka Anda sudah salah dalam membeli proteksi asuransi jiwa.
Dalam membeli proteksi yang sesuai dengan syariah, Anda harus terlebih dulu mengetahui besarnya tanggung jawab jika meninggal SAAT INI. Ya! Asuransi jiwa tidak dipakai untuk "nanti" tapi untuk "saat ini". Dengan demikian, Anda bisa memperhitungkan secara rinci nilai uang pertanggungan yang Anda butuhkan. Jadi pertanyaan kepada agen yang seharusnya adalah, jika saya butuh uang pertanggungan dengan nilai sekian, berapa premi yang harus saya bayarkan.
Nah, untuk mendapatkan angka berupa nilai uang pertanggungan yang dibutuhkan, Anda harus mengetahui tanggung jawab apa yang dapat dinilai.
Tanggung Jawab Nafkah
Kewajiban Anda sebagai orang tua adalah menjamin nafkah anak sampai anak Anda mandiri. Memperhitungkan nilai uang pertanggungan untuk tanggung jawab ini adalah yang paling mudah. Metode yang digunakan untuk menghitung tanggung jawab ini adalah human live value.
Tanggung Jawab Pekerjaan
Jika memiliki karyawan penting sebagai ujung tombak sales perusahaan, kehilangan karyawan tersebut merupakan pukulan besar bagi perusahaan Anda. Pukulan secara finansial tersebut tentu saja mudah diukur dari besarnya volume penjualan yang dihasilkan olehnya. Nilai uang pertanggungan dapat Anda hitung berupa potential loss sales perusahaan hingga dapat mencari pengganti lainnya.
Tanggung Jawab Utang
Tanggung jawab ini adalah tanggung jawab yang secara eksplisit disebutkan dalam hadist. Jika Anda memiliki utang pada perseorangan dengan nilai yang besar maka Anda membutuhkan uang pertanggungan sebesar nilai utang Anda. Hal ini agar keluarga yang ditinggalkan ketika terjadi musibah tidak dibebani oleh utang Anda.
Tanggung Jawab Waris
Tanggung jawab ini adalah yang paling menarik dibanding tanggung jawab lainnya, namun perhitungan waris sangatlah penting dan krusial jika Anda memiliki aset yang cukup besar untuk diwariskan.
Tidak ada perhitungan yang pasti untuk tanggung jawab ini. Setiap orang dapat memiliki cara perhitungan yang berbeda untuk tanggung jawab ini karena perbedaan. Saat ini hanya perencana keuangan yang dibekali ilmu faraidh (waris) saja yang dapat menghitung secara tepat nilai uang pertanggungan untuk tanggung jawab waris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement