Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membuat Rencana Keuangan yang Baik

Membuat Rencana Keuangan yang Baik Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semua orang butuh rencana keuangan yang baik yang sesuai dengan kondisinya masing-masing. Meski demikian, hati-hatilah pada orang yang mengaku dapat merencanakan keuangan Anda dengan baik namun ujung-ujungnya malah jualan produk.

Rencana keuangan setiap orang berbeda-beda. Hal pertama yang penting dalam merencanakan keuangan adalah keuangan yang sehat dan terproteksi dengan baik. Berikut poin penting rencana keuangan yang harus Anda miliki.

Cashflow yang Sehat

Hal yang pertama harus Anda rencanakan adalah menghitung agar pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Apabila pengeluaran lebih besar, ada dua cara untuk mengatasinya, yaitu dengan meningkatkan pemasukan atau mengurangi pengeluaran.

Jika Anda masih mampu untuk meningkatkan pemasukan maka yang dibutuhkan hanyalah berusaha lebih keras untuk menghasilkan uang. Sedangkan jika Anda tidak mampu meningkatkan pemasukan maka harus mengurangi pengeluaran.

Jika memang harus mengurangi pengeluaran, coba cek pengeluaran apa yang bisa dikurangi. Jika cicilan utang lebih dari 30% dari pengeluaran maka Anda harus melunasi cicilan tersebut. Apabila benar-benar tidak ada pengeluaran yang bisa dikurangi maka Anda harus mengurangi pengeluaran makan. Memang berat, namun jika memang begitu kondisinya maka harus terima sembari berusaha untuk meningkatkan pemasukan.

Proteksi Cashflow

Proteksi pertama yang harus Anda miliki adalah dana darurat. Dana darurat ini tidak boleh terlalu kecil, namun juga tidak boleh terlalu besar. Dana darurat yang terlalu kecil dapat membuat Anda tidak bertahan menghadapi musibah. Sementara jika dana darurat terlalu besar, kekayaan Anda akan berkurang tergerus inflasi.

Bagi yang berstatus?single, dana darurat yang dibentuk cukup untuk tiga bulan. Sementara untuk yang sudah berkeluarga dana darurat bervariasi dari enam hingga 12 bulan tergantung besarnya keluarga.

Proteksi kedua adalah memiliki asuransi yang tepat. Jika berkeluarga maka Anda membutuhkan asuransi jiwa. Jika memiliki kendaraan maka Anda harus memiliki asuransi kendaraan. Pastikan Anda tidak membeli asuransi yang tidak dibutuhkan seperti asuransi pendidikan karena tidak ada yang namanya kerugian yang muncul atas hilangnya pendidikan.

Tidak Tercampur antara Proteksi dan Investasi

Proteksi fungsinya adalah melindungi, sementara investasi fungsinya meningkatkan taraf hidup. Kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang berlainan. Hati-hatilah jika ada yang menawarkan solusi proteksi dengan cara investasi. Pengeluaran investasi adalah pengeluaran untuk masa depan, sementara pengeluaran proteksi adalah untuk melindungi pengeluaran sekarang. Pastikan Anda hanya membeli produk proteksi murni untuk proteksi dan berinvestasi pada produk investasi murni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: