Perusahaan properti China Lander Sports mengatakan pada Minggu malam bahwa pihaknya membatalkan rencana untuk membeli saham di klub sepak bola Inggris Southampton, dengan menyebut ketidak pastian faktor-faktor pada pasar dan kebijakan sekuritas di China sebagai alasannya.
Pada pernyataan yang dikeluarkan untuk bursa saham, Lander Sport berkata bahwa proses untuk membeli 80 persen saham di perusahaan pemilik Southampton, St Mary's Football Group, juga melibatkan persetujuan dari badan-badan pemerintahan termasuk regulator pertukaran asing dan perencana ekonomi papan atas China.
"Apakah perusahaan dapat menyelesaikan akuisisi dari bagian saham firma masih belum jelas," demikian pernyataan mereka.
"Untuk menjaga prinsip kehati-hatian, memastikan perkembangan perusahaan tetap normal, dan untuk menjaga kepentingan-kepentingan pemegang saham mayoritas, perusahaan memilih untuk mengakhiri restrukturisasi aset utama ini." Perusahaan telah mengatakan pada awal tahun ini bahwa terjadi kebuntuan dalam kesepakatan dengan pemilik "The Saints" Katharina Liebherr, tanpa mengungkap harga.
Reuters melaporkan pada Maret bahwa sejumlah pembeli asal China termasuk raksasa material Amer International dan CITIC Securities Co Ltd bersiap untuk bersaing dalam mengajukan penawaran.
Entitas-entitas dan sejumlah individu di China telah menghabiskan lebih dari tiga miliar dolar untuk investasi-investasi sepak bola di luar negeri sejak akhir 2015, langkah yang didukung oleh presiden mereka yang merupakan penggila sepak bola Xi Jinping, yang menginginkan negaranya menjadi adidaya dalam sepak bola.
Bagaimanapun, sejumlah kesepakatan terkait olahraga menemui hambatan setelah Beijing berkata bahwa pihaknya akan mengendalikan resiko-resiko dari investasi-investasi keluar "yang tidak rasional," khususnya fokus pada sektor-sektor yang mencakup hotel, hiburan, dan olahraga.
Kesepakatan sebesar 740 juta euro untuk klub Italia AC Milan, yang diterapkan sehingga para pembeli kesulitan untuk mendapatkan persetujuan dari Beijing, akhirnya dapat terwujud pekan lalu, delapan bulan setelah disetujui sebelumnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement