Robert Taylor, tokoh legendaris penemu internet, meninggal dunia pada usia 85 tahun. Ia menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di Woodside, California, Amerika Serikat, setelah lama menderita penyakit Parkinson.?
Perannya dalam membangun jaringan internet terjadi saat ia menjadi peneliti di Advanced Research Projects Agency (ARPA) milik Pentagon pada tahun 1960. Kala itu Taylor merasa frustasi karena ia harus menggunakan cara yang rumit untuk berhubungan dengan peneliti lain yang menggunakan sistem komputer berbeda.
Ia pun mencetuskan Arpanet sebagai solusinya, yakni sebuah jaringan komputer tunggal untuk menghubungkan setiap proyek dengan proyek lainnya. Arpanet ini adalah cikal bakal internet yang salah satu kebutuhan utama manusia saat ini.
Taylor saat itu memprediksikan kalau jaringan Arpanet itu suatu saat akan menjadi efisien dan menjelma menjadi kebutuhan utama masyarakat
"Dalam beberapa tahun mendatang, orang akan bisa berkomunikasi secara lebih efektif melalui mesin daripada berhadapan langsung," tulis Taylor dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada 1968, seperti dikutip dari laman?BBC?di Jakarta, Rabu (19/4/217).
Selain menjadi pencetus Arpanet, Taylor juga jadi orang yang berada di balik komputer pertama dengan tampilan antarmuka grafis (GUI -?graphical user interface).
Penemuan ini dilakukan ketika pada 1970 ia pintah ke Palo Alto Research Center milik Xerox. Di sana ia membawahi tim yang mendesain dan membuat Alto, PC pertama yang mendukung sistem operasi yang berbasis tampilan antarmuka grafis.
Tim yang dipimpin Taylor juga mengembangkan teknologi Ethernet dan program pengolah kata dengan sistem?what you see is what you get?(WYSIWYG) bernama Bravo yang kemudian menjadi basis dari Microsoft Word.
Dalam perjalanannya menyebarluaskan internet, Taylor mendapat respons beragam oleh beberapa orang di sekitarnya. ARPAnet dulunya sempat tak disetujui untuk diboyong ke khalayak ramai.
Ditakutkan akses komunikasi yang terlampau luas akan berdampak buruk. Taylor pun menyadari hal tersebut. Ia sedari awal mengatakan bahwa akses internet akan mendatangkan manfaat sekaligus mudarat, tapi juga merupakan penanda peradaban yang lebih baik.
Taylor bahkan sudah memprediksi tentang bot dan virus internet sejak awal. Sama seperti penemu?World Wide Web?(www), Tim Berners-Lee, Taylor tak cuma memperhatikan pengembangan teknologi dari segi teknis.
Taylor, lahir di Dallas, 10 Februari 1932. Ia juga merupakan sosok yang punya peran kunci dalam penciptaan mouse komputer. Selain hal yang sudah disebut di atas, masih banyak hal lain yang ditemukan oleh Taylor sampai akhirnya ia pensiun pada tahun 1996.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement