Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Beras Lokal di Bengkulu Turun Rp10 Ribu

Harga Beras Lokal di Bengkulu Turun Rp10 Ribu Kredit Foto: ACT
Warta Ekonomi, Rejang Lebong -

Harga jual beras lokal asal Kelurahan Talang Benih, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengalami penurunan dari Rp150.000 menjadi Rp140.000 per kaleng ukuran 16 kg.

Menurut Nurmala (45), salah seorang petani di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup, Jumat (21/4/2017), harga beras lokal di tingkat petani saat ini Rp140.000 per kaleng (16 kg) atau Rp8.750 per kg, atau mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya berkisar Rp150.000/kaleng atau Rp9.375 per kg.

"Harganya mengalami penurunan sejak musim panen tiba beberapa minggu yang lalu, namun jika harga jual di tingkat petani di bawah Rp150.000 per kaleng berarti pendapatan kami sangat sedikit," katanya.

Penurunan harga jula beras tersebut, kata dia, membuat pendapatan mereka saat musim panen kali ini berkurang karena hanya petani penggarap dengan lahan menyewa dari orang lain, kemudian harus membeli pupuk nonsubsidi karena tidak tergabung di kelompok tani.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah lahan seluas satu hektare itu, setiap kali musim tanam mencapai Rp5 juta.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Serumpun Kelurahan Talang Benih Sugianto menjelaskan harga beras asal daerah ini di tingkat petani sebesar Rp140.000 per kaleng dinilai masih tergolong stabil, pasalnya harga beras wilayah lainnya dijual hingga Rp120.000 per kaleng.

"Beras Talang Benih ini termasuk kelas premium dan memiliki aroma khas, sehingga terkenal di masyarakat, kalau pun turun harganya tidak pernah jauh. Harganya turun karena saat ini musim panen serentak, dan di berbagai daerah penghasil beras sedang masuk musim panen," ujarnya.

Harga beras di daerah ini, kata dia lagi, dipengaruhi oleh beras luar daerah yang masuk, seperti dari wilayah Kabupaten Lebong, kemudian dari Provinsi Sumsel seperti dari Musi Rawas dan Belitang Ogan Komering Ulu (OKU) Timur maupun beras dari Provinsi Lampung. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: