213 Juta Kehamilan di Dunia merupakan Kehamilan yang tidak Direncanakan
Guru Besar Ilmu Obstetri dan Gibrkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Biran Affandi?
mengatakan perempuan?Indonesia?harus?tanggap dan?terusmencari informasi?yang valid?terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi.?
"Setiap perempuan berhak atas akses informasi dan edukasi sehingga dapat meningkatkan?pengetahuan, sikap dan pengambilan keputusan dalam kontrasepsi?bagi dirinya," kata Biran yang juga?Ketua?Asia Pacific Council On Contraception (APCOC) dalam peluncuran?www.bicarakontrasepsi.com, Jakarta, Selasa (25/4).
Lebih jauh dia mengatakan seorang?perempuan yang mempunyai pengetahuan yang baik terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, maka?iaakan?mampu untuk melakukan perencanaan keluarga dengan baik sehingga menghasilkan generasi berkualitas.?
"Untuk itu,saya mendukung?sepenuhnya?upaya?Bayer?Indonesia?dalam memberikan?informasi?kepada masyarakat?melaluiwww.bicarakontrasepsi.com.Bayer tidak hanya?berkomitmen namun mewujudkannya," terangnya.
Menurut data, pada tahun 2012, sekitar 40 persen dari 213 juta kehamilan di dunia?merupakan kehamilan yang?tidak direncanakan.Setiap tahun,?penggunaan?kontrasepsi?dapat?mencegah 188 juta kehamilan yang tidak direncanakan yang?berakibat pada?112 juta aborsi, 1,1 juta kematian bayi baru lahir, dan 150.000 kematian ibu.
"Dengan perencanaan?dan jarak kehamilan dan kelahiran?yang baik dapat?mengurangi komplikasi kesehatan pada wanita, dan menurunkan tingkat kematian bayi," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement