Menurut hasil survei yang dirilis oleh perusahaan riset dan konsultasi global Oxford Business Group (OBG) bekerja sama dengan PwC Indonesia, tingkat kepercayaan dan harapan investor di Indonesia saat ini sedang meningkat. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah masih adanya ketidakpastian politik, kurangnya infrastruktur yang memadai, dan juga sering terjadinya perubahan legislatif yang sering terjadi. Meskipun demikian, business outlook di Indonesia dinilai akan tetap membaik.
Sebagai bagian dari Business Barometer: Indonesia CEO Survey yang pertama kepada para pejabat eksekutif tingkat tinggi dari seluruh sektor industri dalam serangkaian survey dilakukan secara tatap muka dengan tujuan untuk mengukur sentimen bisnis. Hasil survey ini sudah tersedia dan dapat diakses di OBG?s Editors? Blog.
Dari yang hasil survey yang dilakukan, 92% responden menyatakan harapan yang sangat positif terhadap kondisi bisnis lokal dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Secara terpisah, 40% dari CEO yang disurvey mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka akan melakukan investasi modal dengan jumlah yang signifikan dalam waktu dekat.
Survei yang dilakukan OBG juga menyoroti sektor swasta yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, dimana lebih dari separuh (54%) responden menghitung bahwa kurang dari 20% bisnis mereka dihasilkan dari belanja pemerintah.
Namun, prosedur birokrasi yang menyulitkan masih menjadi penghalang bagi para pengambil keputusan. Sekitar 50% responden yang disurvey menyampaikan bahwa birokrasi yang rumit merupakan kekhawatiran mereka dalam berbisnis di Indonesia. Kekhawatiran lainnya terkait dengan sumber daya manusia.
PwC Indonesia Senior Partner Irhoan Tanudiredja mengatakan, "Persepsi positif dari para responden yang disurvey terkait dengan iklim investasi di Indonesia merupakan pertanda baik bagi pertumbuhan dalam negeri di tahun mendatang. Hal tersebut juga menunjukkan paket kebijakan ekonomi dan juga upaya pemerintah untuk menyederhanakan birokrasi serta meningkatkan transparansi sudah memberikan hasil, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan."
OBG?s Managing Editor for Asia, Paulius Kuncinas, mengatakan bahwa sentimen bisnis di Indonesia mulai membaik dengan meningkatnya foreign direct investment sebesar 2.1% pada kuartal IV tahun 2016, menurut data BKPM terhelat.
?Perkembangan ekonomi Indonesia akan didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga serta investasi sektor swasta misalnya seperti sektor perumahan, infrastruktur, energi, dan manufaktur, " ujar Paulius.
Kuncinas menambahkan bahwa pertumbuhan diatas target 5,1% pada tahun 2017 bisa terlampaui jika pemerintah dapat mempercepat proyek infrastrukturnya.
?Tantangan utama di Indonesia adalah kurangnya infrastruktur yang memadai dan juga biaya logistik yang masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Namun, survey yang kami lakukan menunjukkan bahwa harapan para pemimpin bisnis yang sangat positif akan berujung pada peningkatan nilai investasi pada tahun 2017,? ujar Kuncinas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement