Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bappenas Dorong Kualitas Vokasi Sekolah Kejuruan

Bappenas Dorong Kualitas Vokasi Sekolah Kejuruan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan pemerintah saat ini berupaya merevitalisasi sekolah menengah kejuruan dengan tujuan utama penambahan lulusan dan peningkatan kualitas peserta didik.

"Untuk pendidikan, strateginya adalah melalui peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk mengembangkan pendidikan kejuruan atau vokasi untuk memperkuat kemampuan inovasi dan meningkatkan kreativitas," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam lokakarya "Peer Learning and Knowledge-Sharing Workshop on Skills Development Strategy Formulation" di Jakarta, Senin (22/5/2017).

Dia menambahkan kesesuaian antara keterampilan lulusan dan kebutuhan industri menjadi salah satu perhatian utama dalam strategi revitalisasi SMK oleh pemerintah. Bambang menjelaskan Indonesia pada 2030-2040 diperkirakan akan mengalami masa bonus demografi yang memungkinkan tersedianya penduduk usia produktif mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan 297 juta jiwa.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dari sisi pendidikan dan keterampilan menjadi penting agar Indonesia dapat memetik manfaat dari bonus demografi tersebut. Namun, pendidikan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja saat ini cenderung tidak sesuai dengan kebutuhan industri sehingga mengakibatkan kelompok industri kesulitan memperoleh tenaga kerja berkualitas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Bambang mengatakan pemerintah telah memasukkan keterampilan atau vokasi sebagai program prioritas pada 2018.

"Bentuknya kami dekati dari dua arah. Pertama, dari sisi infrastruktur dengan penambahan jumlah sekolah, ruang kelas, dan peningkatan peralatan," kata Bambang. Dari sisi nonfisik, pemerintah berupaya memperbaiki kurikulum, keterkaitan dengan dunia usaha, serta perbaikan kualitas guru.

"Kami berupaya mendorong peserta didik masuk vokasi sebagai pilihan, bukan terpaksa masuk vokasi," ucap Bambang. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: