Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang dan Tiongkok Dominasi Aktivitas Ekspor-Impor Sulsel

Jepang dan Tiongkok Dominasi Aktivitas Ekspor-Impor Sulsel Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengungkapkan Jepang dan Tiongkok merupakan negara yang cukup dominan dalam pasar ekspor dan impor di daerahnya. Jepang mencatatkan diri sebagai negara tujuan eskpor terbesar pada April 2017 dengan nilai US$50,24 juta dari total nilai ekspor Sulsel sebesar US$87,89 juta. Adapun Tiongkok merupakan negara asal impor terbesar dengan nilai US$25,88 juta dari total nilai impor Sulsel sebesar US$65,72 juta.?

"Kontribusi Jepang mencapai 57,16 persen dari total ekspor Sulsel. Komoditas unggulan yang dikirim ke Jepang adalah nikel yang nilainya berkisar US$46,28 juta pada April 2017. Hampir tiap bulan, Jepang sebenarnya mencatatkan diri sebagai negara tujuan ekspor terbesar untuk Sulsel. Semua itu ya karena pengiriman nikel. Sedang, untuk pasar impor di Sulsel, Tiongkok cukup dominan dengan kontribusi mencapai 39,39 persen dari total impor Sulsel," ucap Nursam di Makassar, belum lama ini.

Secara keseluruhan, BPS melansir kinerja neraca perdagangan Sulsel pada periode Januari-April 2017 cukup menggembirakan. Tercatat adanya surplus US$33,21 juta atau Rp431,73 miliar. BPS mencatat total nilai ekspor Sulsel menembus US$ 353,40 juta atau terjadi peningkatan sebesar 15,19 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016, dimana nilai ekspor Sulsel tercatat hanya US$ 306,81 juta. Adapun untuk total impor Sulsel mencapai US$3201,19 juta atau naik sebesar 67,03 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Nursam menjelaskan khusus untuk ekspor, nikel memang masih menjadi komoditas unggulan dengan rata-rata kontribusi mencapai separuh dari total nilai ekspor. Toh demikian, banyak komoditas lain yang cukup berpotensi dan terus memperlihatkan data yang cukup menggembirakan. Di antaranya yakni kakao, ikan dan udang, biji-bijian berminyak dan buah-buahan. "Kakao misalnya yang mencatatkan nilai ekspor mencapai US37,4 juta sepanjang Januari-April atau naik hingga 27 persen dibandingkan tahun lalu," papar dia.

Selanjutnya, untuk pasar impor di Sulsel merujuk data BPS, tercatat dua komoditas yang bersaing dan cukup mendominasi yakni bahan bakar mineral dan mesin-mesin atau pesawat mekanik. Nursam menyebut dua komoditas tersebut silih berganti tercatat sebagai komoditas penyumbang nilai impor terbesar tiap bulannya. Namun, untuk April 2017 diketahui dicatatkan oleh bahan bakar mineral dengan nilai impor mencapai US$18,84 juta. "Secara keseluruhan pada Januari-April 2017, nilai impor bahan bakar mineral menembus US$86,03 juta dan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$70,86 juta," tuturnya.

"Tiongkok sendiri rentang Januari-April 2017 mencatatkan nilai impor sebesar US$138,93 juta, jauh di atas sejumlah negara seperti Singapura (US$83,29 juta) dan Argentina (US$22,69 juta," sambung Nursam.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: