Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris dalam sambutannya pada kegiatan Talkshow bertema Bagaimana Generasi Muda Memaknai Nilai-Nilai Pancasila Dalam Era Kekinian di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (31/5/2017), mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila telah terkandung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dijalankan BPJS Kesehatan.
JKN-KIS adalah program negara yang merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial dalam hal pemenuhan hak meningkatan kualitas hidup manusia yang dibangun melalui jaminan sosial, yang di dalamnya terdapat Program JKN-KIS.
Melalui jaminan sosial, diharapkan mampu meretas jalan perubahan demi indonesia yang berdaulat secara politik dan mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Program JKN-KIS meningkatkan kualitas hidup sehat manusia Indonesia dengan memberikan akses finansial kepada seluruh rakyat Indonesia, agar memenuhi kebutuhan mendasar mereka di bidang kesehatan.
"Keberadaan program ini telah membuka kesempatan mendapatkan pelayanan kesehatan secara adil dan merata bagi seluruh masyarakat, baik yang mampu maupun yang tidak mampu, dari kalangan penerima bantuan iuran, hingga pemilik perusahaan, dengan iuran yang terjangkau. Keadilan sosial sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ini akan terwujud jika semua pihak sama-sama bergotong royong atau berkontribusi dalam Program JKN-KIS. Bahkan menerapkan pola hidup sehatpun merupakan suatu kontribusi yang nyata,? ujar Fachmi.
Fachmi menambahkan, prinsip dasar dalam Program JKN-KIS ialah Gotong Royong, yang merupakan saripati dari Pancasila. Hal ini perlu disadari bersama, mengapa dalam Program JKN-KIS nilai-nilai Pancasila sudah tertuang.
"Pertama, gotong royong dalam membayar iuran dimana iuran tersebut akan digunakan bagi peserta yang harus mendapatkan pelayanan kesehatan, yang sehat membantu yang sakit," ungkapnya.
Kedua dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS kerja sama antar stakeholder, fasilitas kesehatan yang akan melayani peserta JKN-KIS dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, kerja sama lintas kementerian, mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, serta lembaga-lembaga terkait lain baik itu DJSN, DPR, OJK, BPK, BPKP, Organisasi Profesi, Asosiasi Fasilitas Kesehatan dsb, serta yang tak kalah penting adalah kerjasama dengan Pemerintah Daerah.
?Kolaborasi peran dari seluruh stakeholder sangat diperlukan dalam menjaga kualitas dan keberlangsungan program JKN-KIS. Juga agar seluruh pihak dapat memberikan sumbangsih dan kerja keras bersama demi terwujudnya bangsa Indonesia yang lebih sehat dan bermartabat,? tambah Fachmi.
Bagi seluruh Duta BPJS Kesehatan sendiri, tata nilai organisasi yang saat ini diterapkan BPJS Kesehatan, yaitu Integritas, Profesional, Pelayanan Prima dan Efisiensi Operasional sudah selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila ini juga bisa diimplementasikan dengan berperilaku hidup sehat karena dengan hidup sehat sama saja dengan gotong royong menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat, sejahtera dan bermartabat.
Bapak revolusi Indonesia Soekarno, mengatakan dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945 saat itu, Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama.
?Pidato Presiden Soekarno di atas ada baiknya menjadi renungan bagi bangsa ini. Gotong-royong adalah nilai-nilai luhur, kebudayaan, dan semangat gotong royong adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya. Kekayaan inilah yang mampu menjadi modal besar bagi bangsa ini untuk menatap tantangan global, yakni perubahan dunia yang semakin kompetitif. Program JKN-KIS adalah salah satu alat dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial demi menyongsong perubahan dunia,? papar Fachmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement