Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengembangkan klaster bawang merah bekerjasama dengan pemerintah kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara yang ditandatangani MoU bersama, di Kantor BI Balikpapan jalan Jenderal Sudirman, Rabu (31/5/2017).
Kerjasama ini dihadiri Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Bupati Penajam Paser Utara Y
Kerjasama ini untuk meningkatkan produktivitas dan menekan angka inflasi komoditi bawang merah di Kalimantan Timur. Karena itu puluhan petani mendapatkan pelatihan oleh Bank Indonesia Balikpapan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan program pengembangan klaster sejak tahun 2014? dilakukan Pertama di Kabupaten P.aser.
Pengembangan ini diarahkan untuk mendukung pelaksanaan Bank Indonesia terkait stabilitas harga yang difokuskan pada komoditas ketahanan pangan dan komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi.
Tabrani menilai sebelum adanya kerjasama ini kota Balikpapan dan Kabupaten PPU memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan klaster pengembangan komoditas khususnya bawang merah.? Di Balikpapan klaster akan dikembangkan di Kelurahan Titip sedangkan Kabupaten PPU di Kecamatan Babulu.
"Daerahnya juga sudah membudidayakan bawang merah dan didukung sumber daya alamnya yang baik," katanya.
Dalam kerjasama ini nantinya, Bank Indonesia melakukan pendampingan selama 3 tahun dari masa produksi hingga akses pemasaran dan akses perbankan.?
"Tahun ini kita fokuskan pada peningkatan kompetensi petani dan petugas penyuluh lapangan,? perbaikan sarana prasarana produksi serta pelatihan penguatan kelembagaan. Juni ini Ada 10 petani nanti yang kita ajak ke Brebes untuk pelatihan produksi bawang merah," terang Suharman.
Wali kota Balikpapan Rizal Effendi menyambut baik kerjasama pengembangan klaster bawang merah. Karena diketahui Balikpapan selama ini kebutuhan pangan dipasok dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa Timur.
"Meski kita minim lahan dan petani kerjasama sangat mendukung produktivitas bawang merah yang sudah dihasilkan petani," ungkapnya.
Pihaknya berharap dengan kerjasama tersebut Kabupaten PPU? yang selama ini luas dengan lahan pertanian menjadi lebih surplus sehingga dapat memasok Balikpapan,.
"Harapannya dari PPU bisa jadi lumbung pangan karena lahan pertaniannya yang luas. Dan tentu saja angka inflasi bisa ditekan karena bawang merah juga termasuk komoditi yang menyumbang inflasi," tukasnya
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar mengatakan bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi karena komoditi di Kalimantan Timur banyak dipasok dari luar.
"Malu Kaltim karena lahan luas, campur tangan pemerintah luar biasa ?Fasilitas ada dan petani juga tapi sampai sekarang kita dipasok dari luar,"tandasnya.
Karena itu dia meminta agar petani yang mendapat program Bank Indonesia harus mempu mengoptimalkan.?"lahan dan Kondisinya sama dengan di Jawa. Insya allah bisa tinggal kesungguhan kita? pasti bisa," imbuhnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement