Warta Ekonomi, Makassar -
Sejumlah mahasiswi yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Muslimah Sulsel Anti-Radikalisme dan Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi damai di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Ahad, 4 Juni. Dalam aksinya, para mahasiswi berhijab itu mengajak masyarakat menolak radikalisme dan khilafah HTI. Konsep-konsep tersebut ditegaskannya terlalu dipaksakan dan bertentangan dengan Pancasila.
"Fenomena kekerasan atau radikalisme di Indonesia yang mengatasnamakan agama semakin memprihatinkan. Jika dibiarkan, bisa menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI. Ditambah lagi munculnya konsep khilafah HTI yang cenderung tidak benar. Di Indonesia, Pancasila kan sudah jelas menjadi harga mati sebagai pedoman berbangsa dan bernegara," kata koordinator aksi, Winda S Bahrir, Minggu (4/6/2017).
Dalam aksinya, Winda dkk menggelar aksi damai berupa membentangkan spanduk dan membagikan selebaran anti radikalisme dan khilafah HTI kepada pengguna Jalan AP Pettarani. Mereka juga membagikan takjil kepada pengendara yang melintas. Menurut Winda, aksi bagi-bagi takjil itu dilakukan sekaligus untuk amaliah Ramadan. Aksi damai mahasiswi Sulsel itu disambut positif masyarakat lantaran tidak mengakibatka kemacetan.
Menurut Winda, radikalisme dan khilafah HTI hanya akan membawa Indonesia ke ambang kehancuran. Pasalnya, paham-paham tersebut ingin membenturkan pondasi bangsa yang dilandasi oleh keragaman. Banyak contoh di negara lain, dimana terjadi perang saudara yang menewaskan ribuan nyawa manusia tidak berdosa. "Pancasila adalah ideologi bangsa yang bersifat final sekaligus menjadi pedoman hidup bagi seluruh lapisan masyarakat. Itu sudah final."
Winda juga menyoroti konsep khilafah HTI yang disebutnya pembohongan publik. Khilafah HTI konon ingin membawa bangsa Indonesia lebih sejahtera, tapi yang dilihatnya malah sebaliknya. Karena itu, diimbaunya masyarakat, khususnya generasi muda untuk melawan pembohongan publik berkedok agama yang cenderung sesat. "Konsep khilafah HTI adalah bentuk pengkhianatan terhadap Pancasila," tegasnya.
Winda menegaskan, konsep Pancasila merupakan ideologi sekaligus pedoman berbangsa yang paling cocok diterapkan di Tanah Air. Musababnya, Indonesia lahir dari aneka perbedaan dan keragaman suku, agama, dan ras. "Mari kita jaga bersama dan dengan hidup dalam suasana rukun, damai, dan penuh dengan toleransi antar-sesama. Toh, keragaman dan kebhinekaan adalah rahmat Tuhan yang Maha Esa," pungkas dia.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement