Menteri Pariwisata?Arief Yahya?menagih komitmen para pemimpin daerah untuk?membangun daerah berdasarkan pada?pendekatan pariwisata. Ia menegaskan komitmen gubernur, bupati, dan wali kota menentukan 50% kesuksesan daerah dalam membangun sektor pariwisata.
"Bagaimana pemimpin?daerahnya mulai dari gubernur, bupati, dan wali kota? Apakah mereka benar-benar serius dan konkret dalam membangun daerah dengan pendekatan pariwisata?" katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Arief Yahya mengatakan bahwa dengan komitmen para pemimpin daerah maka?semua program dengan mudah akan berjalan dan begitu pun sebaliknya. Hal itu karena?pemimpin memiliki kewenangan?menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat di daerah.
"Keseriusan CEO akan terlihat dari bagaimana pemda memprioritaskan sumber daya dan anggaran mereka di pariwisata. Contoh mudahnya adalah mengenai besaran anggaran untuk pariwisata dan apakah pemilihan kepala dinas pariwisata-nya sudah yang terbaik," sebutnya.
Ia memebri contoh?Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang mampu menjadikan?pariwisata sebagai core business bagi daerahnya.
"Kita bisa lihat hasilnya sungguh luar biasa. Banyuwangi yang semula terkenal sebagai Kota Santet kini lebih dikenal karena pariwisatanya. Begitu pula dengan Sulut, growth kedatangan wismannya sangat mengagumkan, terutama dari Tiongkok," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa dengan keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pemimpin?daerah dalam mengurus sektor pariwisata maka tidak?mustahil target 20 juta wisman pada 2019 akan tercapai.
"Coba kalau gubernurnya lelet, tidak akan mungkin itu terjadi. Kalau menunggu CEO yang lelet, hanya akan membuang waktu dan capek. Lebih baik kita dukung CEO yang punya komitmen tinggi terhadap sektor pariwisata dan cepat kerjanya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement