APBN perlu disinkronkan dengan efektif dan efisien antara perencanaan dan pelaksanaan program khususnya dalam mengatasi krisis energi, pangan dan air pada masa mendatang, kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.
"Sinkronkan apa yang ada di APBN antara apa yang ada di perencanaan dengan pelaksanaan itu menjadi satu hal yang bisa diselaraskan sehingga efektivitas dari anggaran kita betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik," kata Taufik Kurniawan dalam rilis, Senin (19/6/2017).
Menurut dia, sinkronisasi tersebut penting mengingat saat ini dunia telah mengalami ledakan jumlah penduduk yang berdampak kepada potensi krisis baik di bidang energi, pangan, maupun air. Taufik mencontohkan, konsumsi energi diperkirakan bakal meningkat hingga 41 persen pada tahun 2035, ketika planet bumi diperkirakan menjadi tempat tinggal bagi 11 miliar orang.
Belum lagi dalam kelangkaan energi tersebut, lanjutnya, diperkirakan energi fosil bakal habis pada tahun 2056 sehingga dunia juga dipastikan bakal beralih ke energi hayati. Untuk itu, ujar dia, Indonesia dapat terhindar dari krisis energi itu dengan melakukan transformasi kultural di seluruh lini baik itu ekonomi, sosial, politik, maupun budaya. Dia menegaskan, Indonesia sebagai negara penghasil energi hayati harus bisa menjawab tantangan tersebut dan bukannya menjadi korban dari kondisi di dunia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement