Jasa layanan kendaraan antarjemput penumpang (travel) tidak resmi banyak beroperasi untuk melayani pemudik di Provinsi Lampung pada trayek perjalanan Kota Bandarlampung-Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Pada Rabu (21/6) malam hingga Kamis dini hari, puluhan hingga belasan angkutan travel itu beroperasi di sepanjang Jalan Lintas Sumatera di Kota Bandar lampung hingga ke kawasan Panjang yang merupakan jalur utama Jalan Lintas Tengah Sumatera melayani penumpang dari Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung-Pelabuhan Bakauheni pulang pergi (PP).
Pangkalan travel itu, antara lain terdapat di dekat simpang jalan layang (flyover) Jl Ki Maja Way Halim, Kalibalok Sukarame, Lapangan dan Baruna Panjang. Mobil-mobil travel tidak resmi membaur dengan travel resmi maupun bus angkutan umum reguler yang biasa melayani penumpang di luar waktu angkutan lebaran. ujarnya.?
Menurut sejumlah awak angkutan travel itu, mereka sengaja beroperasi untuk mengincar mendapatkan penumpang yang hendak melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2017 ini, baik dari Pelabuhan Bakauheni maupun dari Kota Bandarlampung di sepanjang Jalinsum Lintas Tengah Lampung.
Para awak travel itu mengenakan tarif penumpang lebih mahal dari biasanya, berkisar Rp30.000 hingga Rp40.000 per penumpang menjadi rata-rata Rp50.000 per penumpang. Tarif bus umum berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per penumpang pada hari biasa.
Penumpang yang menawar harga agar bisa lebih murah pun tidak dapat dilayani, dan mereka tetap menetapkan tarif flat Rp50.000 per penumpang, mengingat momentum jelang Idulfitri ini. "Wajar tarif sebesar itu untuk layanan antarjemput penumpang, apalagi mau lebaran seperti sekarang ini," ujar salah satu awak travel tidak resmi itu pula.
Pada jalur Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, secara reguler dilayani bus antarkota alam provinsi (AKDP) dan angkutan travel resmi yang biasa beroperasi dari terminal maupun pangkalan masing-masing. Saat arus mudik dan balik lebaran ini, angkutan reguler musti bersaing dengan angkutan nonreguler termasuk travel tidak resmi seperti itu.
Menurut Kepala Terminal Rajabasa Kota Bandarlampung Mustika sejak H-5 Lebaran 2017 sudah mulai terlihat peningkatan jumlah pemudik yang datang dari Pulau Jawa turun di Lampung, jumlah pemudik itu diprediksi akan terus meningkat, mengingat para pegawai swasta khususnya diperkirakan sudah mengambil cuti lebih dulu. Tegasnya.?
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 hingga H-3, berbarengan dengan jatuh waktu cuti nasional. "Demi kelancaran arus mudik ini, kami telah melakukan pembenahan salah satunya fasilitas umum dan menambah pos kesehatan yang bekerja 24 jam," kata dia.
Para pemudik tersebut berdatangan dari Pulau Jawa setelah melalui Penyeberangan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung kemudian menggunakan armada bus menuju Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung. (FM/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Franklin Herlando
Tag Terkait:
Advertisement